Peserta UNBK Kejar Paket C Tertua di Kota Blitar, Matanya Kabur Membaca Soal Ujian di Komputer
Damali (48), terlihat sumringah begitu keluar dari ruang laboratorium komputer SMK PGRI Kota Blitar, Jumat (27/4/2018).
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Damali (48), terlihat sumringah begitu keluar dari ruang laboratorium komputer SMK PGRI Kota Blitar, Jumat (27/4/2018).
Bapak satu anak ini lega sudah berhasil mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Kejar Paket C hari pertama secara lancar.
"Kendalanya hanya pada mata. Mata saya sudah kabur melihat tulisan di layar komputer," kata warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, itu.
Damali merupakan satu dari 383 peserta UNBK Kejar Paket C atau setara SMA/SMK di Kota Blitar. Selama ini, Damali ikut kegiatan belajar di PKBM Tunas Pratama.
Ada 60 peserta UNBK Kejar Paket C dari PKBM Tunas Pratama. Para peserta PKBM Tunas Pratama mengikuti UNBK di SMK PGRI 3 Kota Blitar.
Damali bisa dibilang peserta UNBK Kejar Pelet C paling tua di Kota Blitar. Para peserta lainnya, rata-rata usia 25 tahun sampai 30 tahun.
Meski begitu, Damali terlihat bersemangat mengikuti ujian nasional penyetaraan itu. Alasan utama Damali ikut ujian penyetaraan karena tuntutan kerja.
"Selain itu juga untuk menambah ilmu. Saya dulu hanya lulus SD. Ijazah SMP saya juga penyetaraan, sekarang saya ikut penyetaraan lagi untuk ijazah SMA," ujar Damali.
Damali berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto. Selama ini, dia berdinas di Candi Penataran, Kabupaten Blitar. Dulu, Damali masuk menjadi PNS di BPCB Trowulan menggunakan ijazah SD.
"Makanya saat ikut ujian penyetaraan salah satunya tuntutan kerja. Untuk menaikkan golongan saya," katanya.
Menurut Damali, ujian nasional Kejar Paket tahun ini memang berbeda. Ujian nasional tahun ini menggunakan komputer. Kalau sebelumnya, ujian nasional Kejar Paket menggunakan kertas dan pensil.
"Dulu waktu ikut ujian penyetaraan Kejar Paket B masih pakai kertas dan pensil. Sekarang ujian Kejar Paket B juga menggunakan komputer," ujarnya.
Peserta lain, Wakini (43), juga ikut ujian Kejar Paket C untuk kepentingan pekerjaan. Wakini juga berstatus PNS di BPCB Trowulan, Mojokerto. Selama ini, Wakini berdinas menjaga Candi Sumbernanas, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Dia juga lulusan SD. Ijazah SMP miliknya juga dari penyetaraan.
Sekarang dia mengikuti ujian nasional Kejar Paket C untuk mendapatkan ijazah setara SMA.
Dia mengakui ujian nasional kali ini berbeda. Dia harus belajar mengoperasikan komputer untuk mengikuti ujian nasional Kejar Paket C. Dia mengaku sebelumnya tidak pernah memegang komputer.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/berita-blitar-peserta-unbk-paket-kota-blitar_20180427_141051.jpg)