Pameran Lukisan Tunggal 'Insting' di Artotel Surabaya, Usung Karya Lukis Figur Serangga
Pameran Lukisan Tunggal 'Insting' di Artotel Surabaya, Usung Karya Lukis Figur Serangga.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mengawali tahun 2019, Artotel Surabaya kembali menggelar pameran seni tunggal.
Kali ini, menggandeng seniman kelahiran 1996, Immanullah Nur Amala.
Pada kali ini, pameran lukisan tunggal oleh Artotel Surabaya mengusung tema 'insting' dengan menghadirkan figur-figur serangga.
• Pameran Lukisan Attendance! di Artotel Surabaya, Hadirkan Karya Penuh Makna dengan Teknik Berbeda
• Seniman Malang Gelar Pameran Lukisan ‘Love Is Everything’ di Artotel Surabaya
Immanullah Nur Amala, atau yang lebih akrab dipanggil Aim, menuturkan bahwa tema insting diusung karena insting merupakan anugerah yang dimiliki oleh semua makhluk hidup untuk melakukan sesuatu menurut dirinya sendiri.
Insting, menurutnya, memiliki dua arti, yaitu secara harafiah dan insthink (instan think) yang pada dasarnya manusia itu berfikir secara spontan.
• 18 Seniman Grafiti Berkolaborasi Hiasi Dinding Lobi Artotel Surabaya
Kespontanan itu jugalah yang membawa Aim untuk melukis karya-karya lukisan yang beraliran kontemporer dengan menampilkan figur-figur serangga.
Serangga dipilihnya karena ia terbiasa melihat serangga-serangga di sekitarnya sehingga ia familiar dengan komposisi bentuk anatomi dari serangga.
"Serangga banyak dianggap sebagai hewan yang menjijikkan. Padahal serangga adalah sosok yang dapat menyampaikan berbagai macam hal, misalnya kondisi alam. Sebagai contoh, suatu tempat dapat dikatakan memiliki udara baik apabila banyak belalang dan capung," jelasnya.
Pada kali ini, Aim memamerkan sepuluh lukisan dengan media arclyric on canvas dan ink on paper.
Salah satu karya yang ia anggap sulit penggarapannya adalah lukisan yang berjudul Imun yang melukiskan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit pada manusia.
Pada lukisan tersebut juga tidak ketinggalan sosok yang menyerupai nyamuk.
Aim menuturkan, proses pembuatan lukisan-lukisannya memakan waktu selama sekitar satu bulan.
"Yang paling sulit ketika pewarnaan. Karena menentukan tone warna yang bagus. Kalau terlalu gelap jadinya kurang bagus," jelasnya.
Sisca Oktavia, marcom executive Artotel Surabaya menuturkan bahwa Artotel memang secara rutin mengadakan pameran lukisan seniman lokal.
Pameran tunggal ini diprakarsai oleh Artotel Project Series (APS), event management Artotel Group yang fokus menyelenggarakan kegiatan seni mulai dari pameran hingga workshop.
Aim, tutur Sisca, terpilih melalui proses kurasi yang dilakukan art director Artotel Jakarta.
Lukisan-lukisan Aim dapat dinikmati di Artotel Surabaya, Jalan Dr Soetomo 79-81 Surabaya pada tanggal 23 Februari-31 Maret 2019.
