TRIBUNJATIM.COM - Orang bilang, nama adalah doa.
Maka itu, semua orangtua tentu berlomba-lomba memberi nama seindah mungkin untuk sang buah hati yang baru lahir.
Tapi, di berbagai negara, ternyata tak semua nama boleh digunakan.
• Cair Pekan Depan, Tak Semua Atlet Peraih Medali Emas Dapat Bonus Rp1,5 Miliar, Begini Rinciannya
Di Swedia misalnya, nama Ikea dan Veranda tidak diperkenankan.
Di Hungaria, orang tak boleh memakai nama Stephen, tapi boleh memakai Stefan.
Lalu, bagaimana di negara Arab Saudi yang sangat memegang teguh ajaran agama Islam di bidang hukum dan pemerintahan?
• Rini S Bono, Ibunda Faldy Albar dan Bintang Sabun LUX, Kini Parasnya Tak Berubah Meski Sudah Nenek!
Dikutip dari The Washington Post, ada 51 nama yang dilarang oleh pemerintah Arab Saudi.
Larangan ini tepatnya dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, pada 2014.
• Mengintip Sosok Habib Usman bin Yahya, Pria Disebut-sebut Suami Kartika Putri dan Sudah Kenal Lama
Menurut media setempat, Saudi Gazete, ada berbagai alasan pelarangan sebuah nama.
Di antaranya, nama itu tidak sesuai dengan kearifan tradisi lokal.
• Di Joshua Oh Joshua Jadi Anak Orang Kaya, Pemeran Tasha Kini Hidup Sederhana, Wajahnya Berubah
Ada juga yang dilarang karena arti nama itu dianggap tak pantas karena berhubungan dengan agama.
Basmala misalnya, dalam bahasa Arab diartikan sebagai 'Dengan Menyebut Nama Allah'.
• Wanita Dituding Matre Nikahi Bule Cuma Buat Incar Hartanya, 9 Tahun Berlalu, Kebenaran Terungkap
Sebuah koran yang berbasis di Dubai, Gulf News, menulis bahwa ada juga nama yang sebetulnya tidak melanggar dua norma di atas, tapi masih dilarang.
Nama Abdul Nasser misalnya, dilarang karena dianggap identik dengan Gamal Abdel Nasser, seorang tokoh nasionalis di Mesir.
• 10 Fakta Bangkrutnya Venezuela Akibat Sikap Negara Terlalu Baik, Warga Terpaksa Makan Daging Busuk
Menariknya, ada enam nama yang dilarang justru sering digunakan di Indonesia.