Hajar Wanita, Pemain Timnas Saddil Ramdani Jadi Tersangka, Ibu Korban Sempat Minta Anaknya Dinikahi

Penulis: Januar AS
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Persela Saddil Ramdani saat menjawab pertanyaan wartawan di Polres Lamongan, Jumat (2/11/2018).

Pemain sayap Persela Lamongan, Saddil Ramdani (19) asal Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Lamongan atas tindak pidana kekerasan pada seorang wanita kenalannya.

Semula, korban ASR (19) asal Desa Mlaras Kecamatan Sumobito, Jombang pada Kamis (01/11/2018) pagi usai kejadian sudah bisa diajak damai oleh Saddil.

Bahkan kesepakatan damai itu sudah berjalan sehari hingga sore hari.

Namun kesepakatan damai itu batal setelah ibu korban tiba di Polres Lamongan mengajukan sejumlah persyaratan.

Ternyata Saddil keberatan dengan persyaratan yang diminta orang tua korban, termasuk diantaranya tersangka harus menikahi putrinya, Anugrah Sekar Rukmi.

Hingga larut dini hari, pukul 00.00 WIB, proses berjalan alot dan memudarkan perdamaian yang sebelumnya disepakati antara Saddil dan Rukmi.

"Lho pagi itu sudah mau damai, begitu malam hari orang tua (ibu, red) korban datang, minta perkaranya dilanjutkan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat pada TribunJatim, Jumat (02/11/2018).

Upaya perdamaian semalam diakui Norman berjalan alot hingga larut dini hari.

Saddil tidak bersedia menikahi korban sesuai syarat yang diajukan ibu korban.

Ibu korban juga tetap pada pendiriannya, perkara minta dilanjutkan jika pelaku tidak sanggup dengan syarat yang diajukan keluarga korban.

Sementara itu, Saddil Ramdan dikonfirmasi usai menjalani pemeriksaan, Jumat (02/11/2018) mengakau apa yang telah dilakukan terhadap mantan pacarnya itu.

" Kemarin itu tidak ada apa-apa, hanya saya dibikin ribut di asrama Persela," katanya.

Keributan yang terjadi itu menurut Saddil kemungkinan karena dirinya kurang fokokus dan kecapekan sehingga membuat keresahan di masyarakat.

Apa yang terjadi itu, katanya, adalah spontanitas.

Dan sebenarnya kemarin sudah ada perdamaian, namun ada yang tidak sesuai, hingga perkaranya berlanjut.

Halaman
123

Berita Terkini