"Penonton bisa datang ke panitia dan tukarkan tiket," katanya.
Menurut Didik, terhitung sudah ada 301 tiket terjual ke masyarakat umum, dan 200 tiket khusus dijual ke para relawan.
Perlu diketahui, kabar tentang adanya pembatalan konser sudah santer terdengar sejak beberapa hari lalu.
Pada Minggu (10/3/2019) pukul 15.00 WIB, pihak berwajib mendatangi pihak panitia di lokasi konser untuk menanyakan kejelasan perizinan keamanan yang masih belum dipenuhi oleh pihak panitia penyelenggara.
Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, berbagai elemen pihak berwajib mengadakan rapat tertutup di Grand City Surabaya bersama ketua panitia dan pihak manajemen Grand City.
Dari pihak berwajib, dihadiri oleh Wadir Intelkam Polda Jatim, Kapolrestabes Surabaya, Wakapolrestabes Surabaya, dan Kapolsek Genteng. (Luhur Pambudi)
Alasan polisi
Sejumlah personel kepolisian dikerahkan untuk pengamanan pembatalan konser 'Hadapi dengan Senyuman' Ahmad Dhani di Grand City Surabaya, Minggu (10/3/2019) lalu.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, diterjunkannya personel kepolisian untuk mengantisipasi keamanan karena kekecewaan penonton yang telah membeli tiket.
"Kami memberitahukan tentang pembatalan konser yang rencananya akan diadakan," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, Minggu (10/3/2019).
Sebanyak 200 personel kepolisian dikerahkan.
Terkait penundaan konser itu, Kombes Pol Rudi Setiawan menyampaikan hal yang berbeda dengan panitia.
Kombes Pol Rudi Setiawan menilai dari rencana penyelenggaraan, konser ini terdapat permasalahan adminisitrasi.
"Saya hadir menjaga keamanan, ketertiban Kota Surabaya. Saya lihat ada permasalahan penyelenggara maupun pihak gedung," kata Kombes Pol Rudi Setiawan.
Kombes Pol Rudi Setiawan menyebut, kegiatan tersebut bukan terkait rencana kehadiran Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, melainkan administrasi izin dari pihak panitia penyelenggara.