Setuju dengan SBY, Ani Yudhoyono mengaku itu adalah konsekuensi yang harus dijalaninya.
"Harus saya jalani itu semuanya. Dan memang kalau menikah dengan prajurit, kontraknya adalah seperti itu. Setiap saat siap ditinggal untuk mengemban tugas negara," katanya.
Ani Yudhoyono mengaku masih beruntung saat iu.
"Ya mungkin ada yang lebih cepat lagi (ditinggal bertugas) dari saya," lanjutnya.
• SBY Menangisi Detik Terakhir Napas Ani Yudhoyono, Tubuh Tak Bergoncang Diakhiri Air Mata di Pelupuk
Ani Yudhoyono kemudian bercerita tentang kenangan tak terlupakan saat perintah SBY harus ke Timor Timur itu diberitahukan.
Itu terjadi tepat di hari Ani Yudhoyono diajak ke asrama oleh SBY.
"Saya diajak oleh bapak ke asrama, untuk diperkenalkan ke kawan-kawannyanya di asrama Dayeuhkolot,"
"Tetapi kawan-kawannya sudah berangkat menuju ke Tim Tim," cerita Ani Yudhoyono.
• 3 Cerita Seputar Wafat Ani Yudhoyono: Kisah Kain Batik Penutup sampai Kursi Kosong di Pesawat
Kemudian, sebelum ia duduk di ruangan asrama, surat perintah itu datang.
Ketika itu, Ani Yudhoyono merasa terhenyak.
"Kemudian rasanya belum juga duduk, sudah mendapatkan surat perintah, bahwa (SBY) diminta menyusul atau bergabung dengan teman-temannya yang akan berangkat ke Tim Tim,"
"Jadi saya rasanya juga terhenyak , tapi apa boleh buat," tuturnya.
• Mengenang Kisah Cinta SBY & Ani Yudhoyono, Sempat Jalani Hubungan Jarak Jauh hingga Kecupan Terakhir
Rosi kemudian menyinggung soal bulan madu Ani Yudhoyono dan SBY saat itu.
Rupanya, pasangan tersebut sama sekali tidak berbulan madu.
"Udah diganti rugi belum buk? Bulan madu yang kemarin belum terjadi?," tanya Rosi.