Kampung Etawa, Dulu Jadi Kebanggaan Presiden dan Bikin Warga Kaya, Sekarang Nyaris Tak Tersisa
Keberadaan Kampung Kambing Etawa kini nyaris tak berbekas. Dari jadi punjer nasional yang pernah jadi idola Presiden, kini tinggal sisa-sisa.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Menteri Susi Hanya Lulus SMP, ITS Beri Gelar Doktor Honoris Causa, Ternyata Sertifikat ini Kuncinya
Satu per satu peternak di Desa Karangsono kehabisan kambing. Muslikan kini hanya mempunyai 50 ekor kambing etawa.
“Yang punya kambing lebih dari tiga ekor hanya tersisa tiga orang. Saya, Pak Kosim sama Kaji (Haji) Slamet,” ungkap Muslikan.
Masih menurut Muslikan, kini kambing etawa sudah naik kelas. Di bawah tahun 2013 kambing ini dipelihara oleh masyarakat menengah ke bawah.
Namun 2013 ke atas kondisinya bergeser, kambing etawa banyak dipelihara kalangan menengah ke atas.
Kambing-kambing berkualitas kini banyak dimiliki orang-orang kaya. Tujuannya lebih banyak untuk kontes. Sedangkan kambing yang dipelihara warga, kebanyakan di bawah kualitas kontes.
“Kalau kualitasnya di bawah kontes, pasti larinya ke kambing pedaging. Kalau betina bisa diambil susunya,” tutur Muslikan.
Ungkap Hubungan Badan Anggota DPRD Partai Hanura, Janda Muda Cantik ini Divisum Hingga
KPU Tolak Pendaftaran Partai Perindo jadi Peserta Pemilu 2019, ini Penyebabnya
Di Karangsono, Muslikan satu-satunya yang masih aktif mengikuti kontes. Sayangnya kambing andalan Muslikan tidak bisa berbicara banyal.
Padahal tahun 2005 hingga 2012 piaraan kambing Karangsono mendominasi kontes nasional.
Menurut Muslikan, kini tidak ada yang mendominasi kontes Presiden Cup. Juaranya merata dari seluruh Indonesia. Tulungagung masih menyumbangkan juara, meski bukan dari Karangsono.
Meski menjadi pemain tunggal di Karangsono, Muslikan masih optimis prospek kambing etawa. Kambing ini masih mempunyai nilai ekonomis tinggi. Hanya saja selama ini Dinas Peternakan dinilai kurang memberikan perhatian.
“Yang banyak diadakan justru pelatihan. Menurut saya pelatihan itu tidak penting, hanya membuang anggaran. Perbanyak kontes, pasti peternak etawa akan bangkit lagi,” tegasnya.
Dua Siswa SMA ini Menghina Kiper Choirul Huda di Facebook, LA Mania Membalas, Begini Akibatnya