Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jika Terbukti Kejahatan Perang, Ini Hukuman untuk Sniper Penembak Paramedis Razan Najjar

Tembakan tentara Israel yang menewaskan Razan yang seorang paramedis di medan perang, secara jelas telah melanggar Konvensi Jenewa tahun 1949.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
Razan Najjar dan seragam medis yang dipakainya saat ditembak tentara Israel. 

Hanya ada dua jenis hukuman untuk penjahat perang: hukuman seumur hidup atau hukuman mati.

Baca: 6 Fakta di Balik Sosok Pendeta Henderson Pembunuh Mahasiswi, Rajin Ibadah hingga Sayang Mertua

Sosok Sniper yang Menembak Razan Al Najjar

Setelah meninggalnya Najjar, beredar foto seorang tentara yang diklaim membunuh Razan.

Dikutip dari Serambi Indonesia, hal ini berdasarkan posting-an Instagram @the_emancipated.

Wanita yang menembak Najjar memiliki nama Rebecca, dari Boston, dan tak diketahui nama belakangnya.

Baca: Ingat Janda Riana Rara Kalsum? Pernah Tuntut Anak Deddy Mizwar, Kini Wajahnya Makin Disoroti Netizen

"This disgrace to humanity named, Rebecca (left) from Boston, is the person who murdered Razan Al Najjar (right), a 21 year old paramedic Palestinian girl who saved lives. What is the difference between Rebecca and Razan? 1. Rebecca is an American who chose to enlist in the israeli Occupying Forces. 2. Rebecca has absolutely no ties to Palestine. She isn’t from Palestine. 3. Rebecca chose to choose genocide as her career path. Meanwhile, Razan is Palestinian who was born and raised in Palestine, her ancestors are Palestinian, she’s a paramedic, and her career path was saving lives and encouraging her people to fight for justice, and to fight for their right of return. What’s wrong with this picture? Where is the justice? @UN @EU ."

(Aib bagi kemanusiaan bernama, Rebecca (kiri) dari Boston, adalah orang yang membunuh Razan Al Najjar (kanan), seorang gadis paramedis Palestina berusia 21 tahun yang menyelamatkan nyawa. Apa perbedaan antara Rebecca dan Razan? 1. Rebecca adalah orang Amerika yang memilih untuk mendaftar di Pasukan Pendudukan Israel. 2. Rebecca sama sekali tidak punya hubungan dengan Palestina. Dia tidak berasal dari Palestina. 3. Rebecca memilih untuk memilih genosida sebagai jalur kariernya. Sementara itu, Razan adalah orang Palestina yang lahir dan dibesarkan di Palestina, leluhurnya adalah orang Palestina, dia seorang paramedis, dan jalur karirnya menyelamatkan jiwa dan mendorong orang-orangnya untuk memperjuangkan keadilan, dan berjuang untuk mendapatkan hak mereka kembali. Apa yang salah dengan gambar ini? Dimana keadilannya? @UN @EU)

Baca: Kisah Pilu Kakak Adik Korban Bom Gereja SMTB di Surabaya, Sempat Digandeng Sang Ibu Saat Turun Mobil

Rebecca diketahui mendaftar masuk ke Pasukan Pengaman Israel (IDF) sebagai tentara yang memiliki spesialisasi di bidang pendidikan.

"Saat ini, ia merupakan tentara terlatih di Intelijen Lapangan IDF, mempertahankan rumah yang ia tahu dan ia cintai," dikutip dari laman Facebook IDF.

Baca: Hadang Teroris hingga Selamatkan Anak Kecil Saat Ledakan, Aksi Heroik 4 Sosok Ini Bikin Salut!

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved