Anggaran Dishub Hanya Rp 300 Juta, Banyak Fasilitas Rambu ke Tempat Wisata di Malang Tak Layak
Anggaran Dishub Hanya Rp 300 Juta, Banyak Fasilitas Rambu ke Tempat Wisata di Malang Tak Layak.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dinas Perhubungan Kabupaten Malang menyadari, dibutuhkan dana yang tak sedikit, untuk melengkapi rambu-rambu lalu lintas menuju tempat wisata di Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Hafi Lutfi menjelaskan, dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 6 miliar untuk melengkapi rambu-rambu tersebut.
Lutfi menambahkan, tahun ini pihaknya hanya diberi anggaran sebanyak Rp 300 juta.
• Pekan Depan, Polisi Akan Panggil Guru SDN Kauman 3 Malang yang Terduga Kasus Pencabulan Siswa
• Malang Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah Piala Presiden 2019, Panpel Arema FC Abdul Haris Nyatakan Siap
Beberapa daerah wisata tersembunyi seperti Pantai Gladakan Ciut, Kondang Merak, Banyu Anjlok masih belum memiliki fasiltas rambu yang layak.
"Kami merinci, anggaran yang dibutuhkan per tahun kurang lebih Rp 6 miliar. Itu di kita ada enam kalau gak tujuh tempat destinasi wisata yang tercatat baik. Bromo, terus Boonpring, Masjid Tiban, kebun teh Wonosari, pantai Selatan, Pujon dan berbagai tempat wisata lainnya.
Ya kami harus memanfaatkan apa yang kami terima dengan semaksimal mungkin," terang Lutfi ketika dikonfirmasi Minggu (17/2/2019).
• Revolusi Industri 4.0, KSPM Universitas Negeri Malang Dorong Milenial Terjun ke Pasar Modal
Pada tahun ini, Lutfi menuturkan pihakmya akan fokus terlebih dahulu terkait pemasangan rambu menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Dengan jumlah anggaran itu, kami berfokus untuk memperbagus dan memperlengkap lagi di Bromo. Karena Bromo ini kunjungan wisatanya itu salah satu yang terbaik nasional," ungkapnya.
Di sisi lain, Lutfi menerangkan, kelengkapan rambu di antaranya, CCTV, area traffic control system (ATCS), dan control room juga membutuhkan biaya.
"Kita butuh control room untuk CCTV, belum ATCS, kalau dikalkulasi ya lebih dari Rp 6 miliar," tutur Lutfi.