Hingga Akhir Maret Mojokerto Masih Potensi Dilanda Bencana, Banjir & Angin Puting Beliung Diwaspadai
Hingga Akhir Maret Mojokerto Masih Potensi Dilanda Bencana, Banjir & Angin Puting Beliung Diwaspadai.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini mengatakan, hingga akhir Maret wilayah Mojokerto masih berpotensi dilanda bencana.
Informasi ini didapat dari data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Pusat.
"Tidak hanya banjir dan longsor, angin puting beliung juga perlu diantisipasi dan diwaspadai. Sebab, angin putiung beliung terjadi secara tiba-tiba," katanya, Senin (25/3).
• Diduga Hindari Jalan yang Berlubang, Pengendara Motor di Mojokerto Tewas Terlindas Truk
• Tim Gabungan dari Polresta Sidoarjo Buru Perampok Bersenpi, Ada Petunjuk Yakni Pelaku dari Luar Jawa
Dia melanjutkan, pihaknya diinstruksi oleh BPBD Pusat untuk melakukan pemetaan.
Dalam proses pemetaan pihaknya menggandeng beberapa pihak yakni, masyarakat dan pemerintah, pengusaha, akademisi, para ahli dan juga jurnalis.
• Kelompok Tani dari Mojokerto Ini Tanam Bunga Jenis Refugia, Ampuh Usir Hama, Dibuat Latar Berswafoto
"Jurnalis kita libatkan karena pengaruhnya cukup besar untuk masyarakat. Masyarakat bisa mendapatkan informasi dari jurnalis," ujarnya.
Fakta menyebutkan, tiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi beberapa kecamatan di Kabupaten Mojokerto selalu menjadi langganan genangan air.
Wilayah-wilayah itu yakni Kecamatan Bangsal, Pungging, Puri, Dawar Blandongan, Gedeg, Sooko, Jatirejo, Kemelagi, Trowulan, Ngoro dan Mojosari.
"Adanya genangan air dipicu karena serapan air semakin kecil. Sebab, beberapa lahan sudah beralih fungsi dan berkurang. Selain itu, juga kurangnya kesadaran masyarakat untuk kepedulian lingkungan," tandasnya.