Pemprov Jatim Gandeng Unusa Realisasikan Program OPOP, Libatkan SMK Berbasis Pondok Pesantren
Pemprov Jatim menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merealisasikan Program One Pesantren One Product (OPOP)
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merealisasikan Program One Pesantren One Product (OPOP) dengan melibatkan SMK berbasis Pondok Pesantren.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar audiensi bersama jajaran Rektor Unusa, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Plt. Kadis Pendidikan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan tim penyusun grand desain OPOP Jatim.
• Ramaikan TMMD ke-105, Dinas PMD Jatim Beri Bimtek Pengelolaan Bumdesa di Kabupaten Bojonegoro
Program OPOP ini menjadi perhatiannya Pemprov Jawa Timur, mengingat potensi pondok ataupun pesantren begitu besar di Jawa Timur.
"Ini upaya untuk pemberdayaan Ponpes dan lingkungannya menuju kemandirian di berbagai bidang dan dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan di Jatim," kata Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa melalui rilis, Rabu (31/7/2019).
Keterlibatan siswa SMK berbasis Pondok Pesantren diharapkannya dapat membekali peserta didik kemampuan berwirausaha.
• Gubernur Jatim Khofifah Bakal Reaktivasi Jalur Kereta di Madura
Mereka rencananya akan dibentuk seperti Badan Layanan Umum Daerah.
"Di Jawa Timur ada 600 sekolah separuh lebih sudah Saya berharap keterlibatan pendidikan jalur vokasional ini sejalan dengan arah RPJMN dalam rangka membekali lulusannya memasuki dunia kerja," kata Khofifah.
Program OPOP ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan Santri, Pesantren dan masyarakat sekitar melalui keterampilan santri dalam menghasilkan produk sesuai manfaat dan keuntungan.