Nilai Ekspor Perhiasan Terus Meningkat, Kemenperin: Mampu Genjot Ekspor Non Migas Indonesia

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nilai ekspor industri perhiasan Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menegah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih saat hadir dalam pembukaan Surabaya International Jewellery Fair 2019, di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis (17/10/2019).

Dalam kesempatan itu Gati menyebutkan nilai ekspor perhiasan Indonesia hingga periode Januari-Agustus 2019 mencapai 1.47 miliar US dolar.

• Opening Ceremony Surabaya International Jewellery Fair 2019, APEPI: Pameran Diikuti 100 Pengusaha

• Fans Tipe-X Berbagai Daerah Serbu Jatim Fair 2019, Ada yang Tiap Tahun Hadir Demi Nonton Sang Idola

Nilai tersebut naik 13 persen dari periode yang sama tahun 2018 sebesar 1.3 miliar us dolar.

"Negara tujuan ekspor kita adalah Singapore Swis Hongkong Amerika dan Uni Emirat Arab," ucap Gati.

Nilai tersebut menempatkan Indonesia berada di posisi sembilan Internasional di perdagangan perhiasan dunia.

"Ini membuktikan bahwa industri perhiasan di Indonesia bisa terus meningkat dan ikut berkontribusi menggenjot nilai ekspor industri non migas," lanjut Gati.

Dalam kesempatan itu, Gati mengapresiasi Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) yang sudah 24 kali melakukan pameran perhiasan yang menurutnya berkontribusi besar terhadap perindustrian dan perdagangan perhiasan.

"Pameran ini hanya ada di Jakarta dan Jawa Timur dan sudah dilaksanakan 24 kali, ini patut kita apresiasi," pungkasnya.