Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lift Jadi Saksi Detik-detik Paspampres Hampir Tembak PM Israel, Sebuah Ucapan Buat Semua Terkendali

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah stelling, alias siap menembak.

Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
kolase Tribunnews, Intisari
Soeharto saat melakukan pidato dalam kunjungannya bersama Paspampres 

TRIBUNJATIM.COM - Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) memiliki tugas dan tanggung jawab begitu besar.

Paspampres harus menjaga keamanan presiden Republik Indonesia beserta keluarga.

Pengalaman dan cerita soal Paspampres ternyata menarik untuk dikulik.

Satu di antaranya adalah cerita yang pernah terjadi di tahun 1995 saat Presiden Soeharto memerintah Tanah Air.

TribunJatim.com mengutip ulang ceritanya dari Intisari.grid.id yang mengulang artikel edisi tahun 1995, tepatnya di tanggal 22 Oktober 1995.

Maia Estianty Singgung Teman Datang dan Pergi, Komentar Ari Lasso hingga Mayangsari Dapat Reaksi

Presiden Soeharto saat mengumumkan pengunduran diri di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Mei 1998.
Presiden Soeharto saat mengumumkan pengunduran diri di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Mei 1998. (WIKIMEDIA/CREATIVE COMMONS via Kompas.com)

Presiden Soeharto dikawal oleh Paspampres saat akan berkunjung ke New York, Amerika Serikat.

Presiden Soeharto menghadiri acara PBB di New York, Amerika Serikat.

Pada tanggal 22 Oktober 1995, Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar Presidential Suite.

Saat itu, Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Karena suatu alasan, Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Detik-detik Soeharto Ditanya Soal Pelepasan Timor Timur, Bahasa Tubuh Bikin Heboh & Dipahami Salah

Soeharto- Ajudan bicara soal uang yang disimpan oleh Soeharto
Soeharto- Ajudan bicara soal uang yang disimpan oleh Soeharto (Kompas)

Yitzak Rabin datang bersama empat pengawalnya yang berasal dari Mossad untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.

Namun, cara Yitzak Rabin dan empat pengawalnya bertindak tergolong arogan dan tidak memenuhi protokol keamanan, sehingga mereka dicegat sebelum masuk lift oleh Paspampres.

Terlebih, saat itu Soeharto juga sedang menerima kunjungan dari presiden Sri Lanka.

Salah satu personel Paspampres yang ikut mencegat Yitzak Rabin dan empat pengawalnya ialah mantan Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.

Sjafrie Sjamsoeddin dan dua personel Paspampres lainnya bertugas mengawal Yitzak Rabin dan empat pengawalnya untuk menemui Soeharto.

Ilustrasi Paspampres Indonesia
Ilustrasi Paspampres Indonesia (paspampres.mil.id)

Nah, saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang menegangkan.

Para pengawal Yitzak Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie Sjamsoeddin dan dua personel Paspampres lainnya.

Hal itu karena para pengawal Yitzak Rabin menaruh kecurigaan pada Sjafrie Sjamsoeddin dan dua personel Paspampres lainnya.

Padahal, Sjafrie Sjamsoeddin dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

Akhirnya, terjadi adu mulut dan jibaku antara Sjafrie Sjamsoeddin dengan kepala pengawal Yitzak Rabin.

Detik-detik Soeharto Ditanya Soal Pelepasan Timor Timur, Bahasa Tubuh Bikin Heboh & Dipahami Salah

Terkuak Trauma Soeharto ke Alat yang Jadi Simbol Partai Paling Dibencinya, Gara-gara 'Insiden Sawah'
Terkuak Trauma Soeharto ke Alat yang Jadi Simbol Partai Paling Dibencinya, Gara-gara 'Insiden Sawah' (Hendranto, Pat dan KOMPAS/RAKA SANTERI)

Dalam gerakan reflek, pengawal Yitzak Rabin tiba-tiba mengeluarkan senapan otomatis Uzi yang diambil dari balik jasnya dan hendak menempelkan moncong senapan ke perut Sjafrie Sjamsoeddin.

Akan tetapi, sebelum pengawal Yitzak Rabin melakukan hal itu, Sjafrie Sjamsoeddin sudah lebih dulu melakukannya.

Dengan gesit dan cepat, Sjafrie Sjamsoeddin sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal Yitzak Rabin.

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah stelling, siap menembak dirinya dan pengawalnya.

Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin (Grid.ID)

"Sorry I understand it (Maaf saya mengerti)," bunyi kalimat yang dari mulut pengawal Yitzak Rabin, mengakui kesalahan dan arogansinya.

Keadaan kembali kondusif setelah pengawal Yitzak Rabin perlahan-lahan menurunkan senjata mereka.

Hampir saja darah PM Israel beserta pengawal Mossadnya tumbang ditangan para perisai hidup presiden Indonesia.

Alhasi, mau tak mau Yitzak Rabin dan pengawalnya harus mentaati protokol kemanan Paspampres.

Mereka kemudian dikawal menemui Soeharto walaupun Yitzak Rabin harus rela 'dikacangin' disuruh menunggu 15 menit terlebih dahulu sebelum bertatap muka dengan presiden kedua Indonesia itu.

TERJAWAB Alasan Sebenarnya Soeharto Beri Soekarno Gelar Pahlawan Proklamasi, Sempat Picu Perdebatan

Saat Soeharto Marah ke Habibie, Sakit Pun Tak Mau Dijenguk, Berawal dari Lengsernya Suami Bu Tien

Detik-detik Soeharto Ditanya Soal Pelepasan Timor Timur, Bahasa Tubuh Bikin Heboh & Dipahami Salah

Terkuak Misteri Adanya Marinir di Bawah Kapal Saat Soeharto Mancing, Mantan Menteri Jadi Saksi

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved