Antisipasi Dipakai Pelaku Teror, Polisi Dalami Sindikat Perdagangan Senapan Angin Ilegal di Lumajang
Polda Jatim akan terus mengusut kasus perdagangan dan rakitan senapan angin (Airsoft Gun) di kawasan Lumajang, Jawa Timur.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polda Jatim akan terus mengusut kasus perdagangan dan rakitan senapan angin (Airsoft Gun) di kawasan Lumajang, Jawa Timur.
Pasalnya, ada sekitar 250 pucuk senapan angin berbagai tipe dan merek telah dijual ke 18 provinsi di Indonesia, sejak tahun 2015.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, kasus tersebut tidak boleh dibiarkan karena senjata tersebut dikhawatirkan bakal disalahgunakan oleh oknum yang tak bertanggungjawab dalam menebar teror.
• Perdagangan Senapan Angin Ilegal di Kabupaten Lumajang Ternyata Dijual di Daerah Rawan Konflik
"Oleh karena itu kami terus akan melakukan penyelidikan," katanya pada awakmedia di Mapolda Jatim, Minggu (8/12/2019).
Dari hasil penyelidikan terhadap AH, Polda Jatim akan berusaha mendata semua pembeli senjata angin yang dijual pelaku.
"Dan ini tentunya kami minta bantuan ke 18 Polda di seluruh Indonesia untuk mengakses ini sampaik ke alamat yang bersangkutan (pembeli). Nanti akan kami kirimkan ke polda masing-masing," pungkasnya.
• Polda Jatim Ungkap Sindikat Penjual Senapan Angin Rakitan di Lumajang, Beroperasi Sejak 2015
Sekadar informasi, sindikat perdagangan dan rakitan senapan angin (Airsoft Gun) di kawasan Lumajang berhasil dibongkar Unit III Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, Sabtu (7/12/2019).
Polisi mengamankan seorang pelaku yakni seorang pria berinisial AH.
Sindikat itu sudah beroperasi sejak 2015, selama kurun waktu itu sedikitnya 250 pucuk senapan angin telah diperjualbelikan hampir di seluruh Indonesia.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, sindikat tersebut tercatat telah menjual ratusan pucuk senjata itu ke pembeli yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia.
Kebanyakan dijual di kawasan yang rawan terjadi konflik.
• Cucu Bung Karno Sebut Whisnu Sakti Buana Kader Terbaik PDIP yang Bisa Gantikan Wali Kota Risma
"Ada 18 provinsi yang sudah diakses penjualan dari 2015 hingga sekarang," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera pada awak media, Minggu (8/12/2019).
Kombes Pol Frans Barung Mangera memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah setempat untuk mendata sekaligus menarik peredaran senjata angin tersebut.
"Dan itu akan kami koordinasikan polda- polda lain dalam rangka untuk menarik senjata itu," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera.