Pembunuh Siswa SD Mojokerto Ditangkap
BREAKING NEWS Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembunuhan Siswa SD di Bawah Jembatan Hutan Kemlagi Mojokerto
Satreskrim Polres Mojokerto Kota menangkap pelaku pembunuhan terhadap korban bocah laki-laki bernama Ardyo Wiliam Oktavianto.
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Satreskrim Polres Mojokerto Kota menangkap pelaku pembunuhan terhadap korban bocah laki-laki bernama Ardyo Wiliam Oktavianto (13) warga Desa Ketemas Dungus, Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.
Dua pelaku pembunuhan korban siswa kelas IV SD tersebut ditangkap di rumahnya di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (24/2/2020) kemarin.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto memastikan penangkapan pelaku pembunuh terhadap bocah laki-laki jenazahnya ditemukan warga di bawah jembatan kawasan hutan jati Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
• Sudah Kantongi Ciri-ciri, Polisi Segera Bekuk Pelaku Pembunuhan Bocah SD di Bawah Jembatan Mojokerto
• Gubernur Khofifah Janji Akan Datang dan Dukung Tiara di Grand Final Indonesian Idol
• Viral Kabar Penculikan Anak di Tulungagung, Kapolres: Hoax, Tetap Waspada dan Percayakan Pada Polisi
• Penyebab Trio Amerika Latin Tak Ikut Latihan Perdana TC Arema FC
• Tim Pelatih Arema FC Pantau Pemain, Jika Ada yang Tidak Bekerja Keras Kemungkinan Akan Dipinjamkan
"Iya saya membenarkan ada dua pelaku sementara itu," ujarnya saat dikonfirmasi TrbunJatim.com, Selasa (25/2/2020).
Bogiek mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus pembunuhan ini.
Sampai saat ini anggota Satreskrim Polres Mojokerto Kota masih di lapangan untuk melakukan penyidikan.
"Kami masih melakukan pengembangan yang jelas kemarin kami melakukan penangkapan terhadap pelakunya," ungkapnya.
Seperti yang diberitakan, Polisi Satreskrim Polres Mojokerto Kota sudah mengantongi ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap korban Ardyo Wiliam Oktavianto (13) yang jenazahnya ditemukan warga di bawah jembatan kawasan hutan jati Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
Korban siswa kelas IV SD tersebut dipastikan merupakan korban pembunuhan yang diperkuat hasil visum dan otopsi oleh penyidik Satreskrim Polres Mojokerto Kota yang berkerjasama dengan tim forensik Polda Jatim.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto menjelaskan, hasil visum memperkuat korban bukan meninggal biasa tapi sebelumnya ada unsur kekerasan.