Virus Corona di Surabaya
Dukung Upaya Memutus Rantai Covid-19, Rudenim Surabaya di Pasuruan Perketat Pengawasan Deteni Baru
Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya perketat pengawasan deteni baru, upaya mencegah dan memutus mata rantai virus Corona.
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di wilayah Raci, Kabupaten Pasuruan memperketat pengawasan deteni baru.
Hal itu dilakukannya untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran pandemi virus Corona atau Covid-19 di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kepala Rudenim Surabaya Heru Hartono mengatakan, untuk mendukung pemerintah dalam penanggulangan dan pencegahan virus ini, Rudenim memberlakukan beberapa kebijakan.
• Perubahan Hidup Mantan Istri Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti, Jual Makanan-Pakaian, Lebih Ceria?
• DETIK-DETIK Ledakan Getarkan Markas TNI AL di Depan Soekarno, Aksi 2 Prajurit Bikin Presiden Senyum
Dikatakan Heru, semua kebijakan ini mengacu pada keputusan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi ini.
"Semuanya kami terapkan protokol kesehatan, baik itu untuk penanganan deteni baru, penanganan deteni rutin dan kebijakan bagi pegawai Rudenim Surabaya," kata dia saat dihubungi, Minggu (26/4/2020) siang.
Menurut dia, untuk penanganan deteni baru, pihaknya akan meminta rekam medis atau riwayat kesehatan deteni baru dari Kantor Imigrasi yang memberikan rekom.
• Bersiap PSBB Sidoarjo, Warga Puri Surya Jaya Kirim Masker dan Hand Sanitizer untuk Relawan Covid-19
• 6 Tips Membuat Biji Salak Kenyal, Empuk, dan Tidak Keras, Takaran Adonan hingga Teknik Merebus
Setelah itu, kata dia, deteni akan dibawa ke Kantor Rudenim. Deteni baru akan diperiksa kesehatannya suhu badannya, dan sejenisnya. Jika suhunya tidak normal dan disertai dengan batuk, sesak dan lainnya, Rudenim akan bekerjasama dengan tim Satgas.
"Jika memamg sehat, deteni akan ditempatkan di ruangannya. Semua barang bawaannya akan disemprot disenfiktan untuk sterilisasi. Dan selama 14 hari, deteni baru akan diisolasi sebelum berkumpul dengan deteni lainnya," jelas dia.
• Mahmoud Eid Gelandang Persebaya Cerita Ada Hikmah Dibalik Wabah Corona: Ramadhan 2020 Spesial
Berbeda dengan deteni baru, penanganan deteni rutin lebih spesifik. Ia menjelaskan, saat ini, di Rudenim Surabaya ada dua deteni. Semuanya pria, dan satu dari warga negara Bangladesh, dan satunya dari Malaysia. Namun, pihaknya masih mengkonfirmasi ulang.
"Setiap jam 9 pagi, Deteni wajib berjemur agar terpapar sinar matagari. Setiap hari diberi masker, diberi vitamin dan disuplai dengan makanan 4 sehat 5 sempurna. Ini langkah kami mengantisipasi penyebaran Corona di Rudenim," ungkap dia.
Hal yang sama juga diberlakukan untuk para pegawai Rudenim Surabaya. Ia menyampaikan, dalam masa pandemi ini, sejumlah pegawai digilir untuk mengikuti anjuran pemerintah Work From Home (WFH). Sedangkan, pegawai yang masuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Sebelum masuk ke kantor, suhu badan kami periksa. Wajib cuci tangan dan memakai masker. Sebelum bekerja, pegawai kami wajibkan untuk minum empon - empon, yaknj jahe dan lainnya. Pegawai tetap melaksanakan physical distancing, dan lainnya," pungkas dia.
Penulis: Galih Lintartika
Editor: Heftys Suud
Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim)
Surabaya
Kabupaten Pasuruan
Corona
Covid-19
Kepala Rudenim Surabaya
Heru Hartono
Galih Lintartika
Heftys Suud
Uji Coba 'i-nose C-19' di RS Lapangan Indrapura, Screening Covid-19 Lebih Cepat: Tak Lebih 5 Menit |
![]() |
---|
Pemkot Surabaya Kebut Vaksinasi Covid-19 Gelombang Kedua, Hari Pertama 9.866 Orang Sudah Divaksin |
![]() |
---|
Lansia Surabaya Mulai Vaksinasi Covid-19 Sinovac Hari Ini, Ada Jatah 12.480 Vial di Gelombang Kedua |
![]() |
---|
Cara Like Brand Ambassador Facena Beauty Clinic Jaga Diri di Tengah Pandemi: Batasi Keluar Rumah |
![]() |
---|
Pendampingan Anak Tetap Jadi Perhatian Pemkot Surabaya, Digelar Daring di Tengah Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|