Pedagang Hewan Kurban di Surabaya Mengeluh, Omzet Penjualan Turun Drastis
Mejelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, pedagang hewan kurban di Surabaya mengaku penjualannya menurun akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mejelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, pedagang hewan kurban di Surabaya mengaku penjualannya menurun akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Deni Setiawan salah satu penjual yang melapak di sekitaran Jalan Mayjend Sungkono Surabaya mengatakan, jika tahun sebelumnya dagangannya biasanya sudah hampir laku. Namun kini, yang terjual masih baru separuh.
"Tahun ini saya nyiapin 64 hewan kurban tapi yang laku baru 30," kata Deni kepada TribunJatim.com, Sabtu (11/7/2020).
Dari 30 hewan yang laku mayoritas pembelinya adalah Masjid dan perorangan.
"Sementara masih masjid dan pribadi. Sekolah belum mungkin masih libur ini," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Kata Deni, momentum jelang hari raya kurban biasanya hewan kurban meroket tinggi. Namun di tengah wabah Covid-19 harga hewan kurban tersebut relatif stabil.
"Tahun ini harga sapi jumbo sampai 75 Juta. Tapi tahun ini yang saya jual cuma dari 15 juta-45 juta," ucapnya kepada TribunJatim.com.
• BREAKING NEWS - Pipa Gas Bocor dari Area Pengeboran Minarak Brantas di Tanggulangin Sidoarjo
• Keluarga Hermansyah Teriak Atta Halilintar Nekat Gendong Aurel Kejutan Ultah, Insiden Kolam Renang
• Real Madrid Bisa Juara LaLiga Senin Malam, Berikut Skenarionya
Di masa pandemi sekarang, Deni memastikan hewan kurban yang didatangkan dari berbagai daerah ini sudah melewati uji kesehatan.
"Kalau biasanya dari Dinas itu 1 minggu sebelum Idul Adha ngecek. Tapi kalau kami juga ada dokter hewannya juga. Dan semua hewan di sini ada surat kesehatannya juga," ungkapnya.
Meski diakui pembeli menurun, namun Deni meyakini hewannya akan banyak terjual dua minggu sebelum hari raya kurban.
"Prediksi ramai dua minggu atau tanggal 20-an," pungkasnya. (Tony H/Tribunjatim.com)