Petani Mangga Pasuruan Keluhkan Soal Kesulitan Produksi hingga Pemasaran ke DPRD Jawa Timur

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad menerima sejumlah keluhan dari petani mangga di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

Satu di antaranya, keluhan terkait mempertahankan produktivitas produk mangga di Pasuruan.

"Termasuk, bagaimana menjaga kualitas pertaniannya," ujar Anwar Sadad ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (14/10/2020).

Sektor produksi misalnya, petani di sentra mangga Pasuruan menyebutkan kurangnya pelatihan membuat pupuk organik.

Baca juga: Tolak Omnibus Law, Buruh di Pasuruan Gelar Long March Tutup Jalan dan Istighosah

Baca juga: Warga Desa di Trenggalek Bekerja Sama Manfaatkan Lahan Kosong untuk Menanam Bibit Sayur

Padahal, banyak bahan baku yang dapat digunakan di sekitar area perkebunan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk.

"Pengembangan pupuk organik sangat penting. Sehingga, para petani kita tidak tergantung pupuk kimia," tegasnya.

Kemudian masalah pemasaran, Anwar Sadad yang juga politikus Partai Gerindra itu menyebut para petani kesulitan. Mereka hanya terpaku pada cara konvensional melalui pedagang besar.

"Mereka harus disupervisi, diberi permodalan dan pemasaran. Kalau pemasaran konvensional mereka mengadu kalah banter dengan pedagang. Sehingga mereka ingin kita support supaya bisa menjual produknya kepada end user," bebernya.

Anwar Sadad berharap Pemprov Jawa Timur memberi fasilitasi yang menjadi keluhan petani mangga. Mulai dari pemupukan, hingga pemasaran yang lebih modern, seperti melalui marketplace.