Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Naiknya harga kedelai membuat para pelaku industri tahu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, harus memutar otak.

Mereka harus menyiasati agar tetap bisa mengambil untung di saat harga bahan baku kedelai makin tak ramah di kantong.

Agus Rika Wati, pembuat tahu di sentra tahu Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Trenggalek, memilih untuk mengecilkan ukuran tahu yang ia jual.

Dengan demikian, ia bisa tetap untung tanpa harus meninggikan harga jual.

“Jadinya disiasati. Pembeli ngertinya kan tahu harganya murah. Sementara harga kedelai tambah mahal,” kata Rika, saat ditemui di rumah produksinya, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Bupati Trenggalek Mas Ipin Sidak Perkantoran di Hari Pertama Kerja 2021, Pastikan Terapkan Prokes

Baca juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Tulungagung Mulai Meninggi, Satgas Masih Khawatir Efek Liburan

Rika mengatakan, harga kedelai di Trenggalek saat ini di atas Rp 9.000 per kilogram (kg). Nominal itu, kata dia, jauh di atas harga normal Rp 6.400–Rp 6.600 per kg.

Di Trenggalek, kenaikan harga kedelai sudah terjadi sejak sekitar sebulan terakhir.

Namun, harga tertinggi terjadi pada akhir-akhir ini.

Gara-gara harga bahan baku yang naik itu, Rika kini memilih untuk membeli kedelai secara eceran ke pedagang kecil.

Baca juga: Tak Hanya Anggaran BBM Truk Sampah yang Tidak Cair, Pegawai Pemkab Jember Juga Belum Gajian

Baca juga: Pemkab Ponorogo Masih Tunda Sekolah Tatap Muka pada Semester Genap TA 2020/2021