Masuki Pertengahan Februari, BPBD Kediri Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Bencana Hidrometorologi

Reporter: Farid Mukarrom | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Kepala BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi pada pertengahan bulan Februari hingga akhir. 

Hal ini tak terlepas dari cuaca buruk yang terjadi dalam dua minggu terakhir di Kabupaten Kediri. 

Seperti diketahui sebelumnya bahwa di Kabupaten Kediri sudah pernah terjadi bencana mulai tanah longsor, angin puting beliung, hingga banjir. 

• Stasiun Pasarturi Kini Layan Pemeriksaan GeNose C19 Sebagai Syarat Naik KA Jarak Jauh

Oleh sebab itu guna menghindari adanya korban jiwa, pihak BPBD Kabupaten Kediri kembali petakan titik daerah yang rawan terjadi bencana. 

Kepala BPBD Kabupaten Kediri menuturkan bahwa pihaknya telah memprediksi lokasi terjadinya bencana ini hampir sama dengan kejadian pada tahun sebelumnya. 

“Jadi biasanya di daerah Kecamatan Mojo itu tahun kemarin pernah longsor, nah di sana sudah kami lakukan koordinasi dengan pihak Desa untuk melakukan mitigasi,” ungkapnya kepada SURYA Minggu (14/2/2021). 

Kemudian untuk bencana banjir ini yang sering terjadi itu daerah barat sungai di Kabupaten Kediri seperti kemarin pada Januari lalu di Kecamatan Tarokan. 

“Itu biasanya di daerah desa Kaliboto, Desa Jati, Desa Cengkok, dan Desa Sumberduren di Kecamatan Tarokan. Termasuk di Kecamatan Banyakan juga biasanya terjadi banjir, meskipun tak sampai masuk ke pemukiman warga. Tetapi genangan air di Tarokan ini masuk area persawahan dan merugikan para petani,” ucapnya. 

Untuk penyebab banjir di daerah ini disebabkan luapan di dua titik sungai yakni Bakung dan Kolokoso yang masih anak sungai dari Brantas.