Wali Kota Kediri Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Ulama dan Pengasuh Ponpes: Jadi Contoh yang Baik

Reporter: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap dua di Kota Kediri yang menyasar beberapa kelompok masyarakat, seperti anggota TNI, Polri, aparatur sipil negara (ASN), serta para ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren, digelar pada Jumat (26/2/2021).

Sebanyak 49 ulama dan kiai Kota Kediri telah disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di RS Lirboyo Kota Kediri.

Pelaksanaan vaksinasi kalangan ulama dan pengasuh pondok pesantren ditinjau langsung Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Fauzan Adima, Ketua PCNU Kota Kediri, KH Abu Bakar Abdul Jalil, dan Camat Mojoroto, Bambang Tri Lasmono.

Abdullah Abu Bakar mengaku datang ke RS Lirboyo untuk meninjau vaksinasi para ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren di Kota Kediri.

"Alhamdulillah sudah dilakukan di sini karena kami menganggap para kiai dan ulama ini setiap hari, bahkan setiap jam bertemu dengan para santri dan masyarakat, sehingga rawan sekali tertular,” jelasnya.

Baca juga: Bupati Kediri Termuda Hanindhito Resmi Dilantik, Fokus Penanganan Covid-19 dan Bangkitkan UMKM

Baca juga: Peringati Hari Pers Nasional, PWI Kediri Tanam 2.000 Pohon di Kawasan Gunung Klotok

Dengan disuntik vaksin Covid-19 Sinovac, para kiai dan ulama ke depan bisa jauh lebih aman dalam mengajar para santrinya dan memberikan bimbingan kepada masyarakat.

“Insyaallah hal ini bisa menjadi contoh yang baik untuk seluruh masyarakat Kota Kediri. Dan semoga vaksin Sinovac ini bisa mengcover seluruh masyarakat Kota Kediri dengan segera,” tambahnya.

Pada waktu bersamaan pelaksanaan vaksinasi para ulama dan kiai, juga dilaksanakan vaksinasi kepada anggota DPRD Kota Kediri, dan Kejaksaan Negeri Kota Kediri.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0809 Kediri Lakukan Penanaman Padi di Sawah Desa Canggu

Baca juga: Densus 88 Tangkap Pria Terduga Teroris di Jabon Mojokerto, Warga Sebut Pelaku Jarang Bersosialisasi