Berita Kesehatan
Kapan Waktu Terbaik Vaksinasi HPV Cegah Kanker Serviks? Ada Perbedaan Sebelum dan Sesudah Menikah
Kapan waktu yang tepat vaksinasi HPV untuk cegah kanker serviks. Berikut penjelasannya dari dr Robert Hunan Purwaka, National Hospital Surabaya.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Hefty Suud
Reporter: Melia Luthfi Husnika | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Vaksinasi HPV untuk mencegah kanker mulut rahim atau kanker serviks lebih baik dilakukan sejak perempuan di usia remaja.
Jika vaksinasi HPV dilakukan sejak usia remaja hingga sebelum menikah, disebut memiliki efektivitas yang tinggi untuk mencegah terinfeksi virus.
Meski begitu, vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks tetap bisa dilakukan kapan saja. Namun, efektivitasnya tidak akan sama.
Baca juga: Hidup Anang Penuh Kepalsuan Dibongkar, Beda Perlakuan ke Ashanty di Balik Kamera, Anak KD Setuju
Baca juga: Dulu Gendut dan Depresi, Via Vallen Kini Pamer Bodi Kurus Pakai Tank Top, Rambutnya Dicat Blonde
"Bisa dibilang vaksin adalah langkah paling dini untuk menghindari infeksi kanker serviks. Di Indonesia sudah ada dua jenis vaksin yang bisa melindungi dari 2-4 jenis virus HPV," kata Dokter Spesialis Kandungan National Hospital Surabaya, dr Robert Hunan Purwaka, SpOG, D.MAS, F.MIS (Laparoscopic Surgery) pada TribunJatim.com.
Terkait efektivitas vaksin HPV yang diberikan, dr Robert menuturkan ada perbedaan bagi pemberian vaksin sebelum menikah dan sesudah menikah.
Sebab menurutnya, saat perempuan telah menikah dan melakukan hubungan seksual, potensi untuk terinfeksi virus menjadi lebih besar. Berbeda dengan yang belum menikah atau belum melakukan hubungan seksual.
Baca juga: Rumah Nenek di Pamekasan Roboh Diterpa Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Polisi Beri Paket Sembako
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Kenangan Terindah Samsons, Musik Galau, Bila Yang Tertulis Untukku
Jika sudah menikah dan perempuan tersebut teridentifikasi salah satu sub tipe virus HPV, vaksin yang diberikan hanya mampu melindungi dari sub tipe virus HPV yang berbeda.
"Misal terinfeksi sub tipe tipe 16, kemudian divaksin nah vaksinnya akan berfungsi melindungi dari sub tipe tipe 18. Tapi tidak bereaksi ke sub tipe 16 yang sudah menginfeksi," jelas dr Robert.
Meski demikian, vaksinasi menurut dr Robert harus tetap dilakukan sebagai upaya antisipasi terinfeksi virus HPV. Karena, infeksi virus ini cukup sulit dikenali saat pra kanker hingga stadium awal.
"Biasanya yang sudah muncul gejala kalau berada di stadium 2 ke atas. Bahkan bisa saja sudah masuk stadium akhir. Ini berbahaya karena semakin lama diketahui, survival rate semakin kecil," urainya.
dr Robert menuturkan, cara kerja vaksin HPV tidak jauh berbeda dengan vaksin lain, yakni memunculkan antibodi yang mampu melawan infeksi virus.
kanker mulut rahim
kanker serviks
vaksinasi HPV
National Hospital Surabaya
dr Robert Hunan Purwaka
Melia Luthfi Husnika
Berita Surabaya Terkini
TribunJatim.com
berita jatim
Tribun Jatim
Heftys Suud
Pentingnya Kombinasi Zat Besi & Vitamin C, SGM Eksplor Dukung Serapan Nutrisi agar Anak Bertumbuh |
![]() |
---|
Dukung Eliminasi TBC pada 2030, Otsuka Inisiasi Program Free TBC at Workplace |
![]() |
---|
Konsultasi Gratis Atasi Masalah Ruam Popok, MAKUKU Kolaborasi dengan RSIA Putri di Surabaya |
![]() |
---|
Beri Konsultasi Kesehatan Gratis untuk Ibu dan Bayi, MAKUKU Gandeng 10 Rumah Sakit di Indonesia |
![]() |
---|
Tangkal Dampak Buruk Polusi, Makanan Tinggi Antioksidan Bisa Jadi Solusi |
![]() |
---|