Kenaikan Produksi Padi Ponorogo Tertinggi Jatim, Gubernur Khofifah Fokus Tingkatkan Kualitas Beras

Reporter: Sofyan Arif Candra | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Produksi padi Ponorogo tahun 2020 naik sebesar 17,11 persen dari produksi tahun 2019.

Persentase kenaikan produksi padi tersebut merupakan yang tertinggi di Jawa Timur (Jatim).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi di Ponorogo pada tahun 2019 sebesar 322.205,5 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Baca juga: Dalang Penghancur Rumah Tangga Hotma-Desiree Pengusaha Lain? Ayah Tiri Bams Tak Kuat: Fotonya Jelas

Baca juga: Pulang Bimbel, Siswi Berlumur Darah, Orang Tua Syok Anak ‘Digilir’ 4 Pria, Ending Tewas: Tak Kuat

Sedangkan pada tahun 2020 produksi GKG Ponorogo naik 55.127,7 ton menjadi 377.333,2 ton GKG.

Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, peningkatan kuantitas produksi ini harus disertai dengan kualitas beras.

Salah satu caranya adalah dengan mendatangkan alat mesin pertanian atau Alsintan.

Baca juga: Kasus TBC di Sumenep Rangking Pertama Jatim, Begini Langkah Cepat Penanganan Wabub Dewi Khalifah

Baca juga: Tarik Ulur Perbaikan Jalan Rusak Parah di Malang Selatan, Disparbud Kabupaten Malang Pasrah

"Petani membutuhkan dryer (pengering) supaya kandungan airnya rendah. Mereka juga butuh alat mekanisasi panen, karena itu bisa menurunkan losses di bawah 1 persen sedangkan kalau manual lossesnya bisa 10 persen," kata Khofifah, Selasa (6/4/2021).

Peningkatan kualitas beras ini dirasa Khofifah perlu, lantaran saat ini standar serapan Bulog sangat ketat.