Israel Serang Palestina
'Saya Hanya Anak Kecil' Jerit Gadis Palestina Lihat Rumah Hancur karena Israel, Dikirimi Bom: Takut
Sambil menahan tangis, Nadine Abdel-Taif menunjuk ke arah reruntuhan gedung yang hancur akibat rudal Israel.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Pilut ratapan gadis Palestina karena desanya hancur diserang Israel.
Gadis yang tinggal di jalur Gaza itu bertanya-tanya mengapa ia harus menerima ini.
Dalam curhatannya, gadis Palestina berusia 10 tahun itu mengaku tak tahu harus berbuat apa.
Video curhatan gadis Palestina ini viral di media sosial.
Nadine Abdel-Taif terlihat tak kuasa menahan air matanya saat menyaksikan tempat tinggalnya hancur.
Sambil menahan tangis, Nadine Abdel-Taif menunjuk ke arah reruntuhan gedung yang hancur akibat rudal Israel.
"Aku selalu tak tahan. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata anak itu dalam video.
"Apa yang harus saya lakukan? Memperbaikinya? Saya baru berusia 10 tahun."
"Saya bahkan tidak bisa menghadapi ini lagi," lanjutnya, dikutip TribunJatim.com dari Grid.ID, Senin (17/5/2021).
Baca juga: Nasib Terakhir Aktris Palestina Maisa, Kulit Ditembus Sesuatu, Perjuangan Terbayar? ‘Luka di Hati’
Dengan suara bergemetar, Nadine meluapkan semua uneg-uneg dalam hatinya.
"Saya hanya ingin menjadi dokter atau apa pun untuk membantu kaum saya."
"Tapi saya tidak bisa. Saya hanya seorang anak kecil. Saya takut."
"Saya akan melakukan apa saja untuk rakyat saya. Tapi saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Nadine.
Baca juga: Terjawab Alasan Negara Arab Kini Diam saat Palestina Digempur Israel, Takut? Dosen Singgung Peran AS
Nadine kemudian bertanya mengapa ada orang yang mengirim bom ke rumah untuk membunuhnya.
"Mengapa kita pantas menerima ini? Apa yang kami lakukan untuk ini?" tanyanya.
"Ini tidak adil," tutupnya kesal di akhir video.
Baca juga: Alasan Israel Dibiarkan Allah SWT Hidup Padahal Keji, UAS Nangis Menjawab, Masuk Surga Pakai Apa?
Video yang telah ditonton lebih dari 4 juta kali ini direkam setelah Israel meluncurkan serangan selama hampir sepekan.
Dimulai dari Senin kemarin, serangan Israel telah menewaskan sedikit 149 orang Palestina, termasuk 41 anak-anak.
Mengutip News18.com, Minggu (15/5/2021), serangan Israel juga membuat 1.000 orang terluka, banyak di antaranya anak-anak di bawah umur.
Baca juga: Meledak Serangan Paling Mematikan Israel, Rumah Pentolan Hamas Luluh Lantak, Yahya Sinwar Terbunuh?
Sementara itu, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan militernya di Gaza akan belanjut dengan "kekuatan penuh".
Netanyahu mengatakan itu ketika dilaporkan ada 42 orang yang tewas dalam serangan udara oleh pihak Palestina yang meratakan 3 bangunan, seperti yang dilansir dari Sky News pada Minggu (16/5/2021).
Komentar pria 71 tahun tersebut muncul saat Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas kekerasan, dengan sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres yang menyerukan diakhirinya segera kekerasan dalam konflik Palestina dan Israel.
Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi, "Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."
Baca juga: Siapakah Sebenarnya Hamas? Kelompok Palestina yang Serang Israel, Pernah Depak Rival Kendalikan Gaza
Membuka pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik yang sedang berlangsung, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan permusuhan itu "sangat mengerikan" dan pertempuran harus segera dihentikan.
Dia mengatakan "Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata segera", tetapi memperingatkan bahwa kekerasan di Gaza "hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian".
Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, meminta komunitas internasional untuk "mengambil tindakan sekarang untuk memungkinkan para pihak mundur dari jurang".
Baca juga: ‘Baru Kali Ini’ Curhat Hussein Pilu Rumah Dihantam Meriam, Saksikan Gerakan Licik Israel: Mengerikan
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Malki mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa "tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kengerian yang dialami rakyat kami," menyebutkan keluarga dan anak-anak yang terbunuh oleh serangan udara Israel.
"Israel membunuh warga Palestina di Gaza, satu keluarga pada satu waktu," sebutnya.
"Israel mencoba untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem. Mengusir keluarga, satu rumah, lingkungan pada satu waktu. Israel mengeksekusi rakyat kami, melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," terangnya.
Dia menambahkan, "Setiap kali Israel mendengar seorang pemimpin asing berbicara tentang haknya (Israel) untuk membela diri, semakin berani ia untuk terus membunuh seluruh keluarga dalam tidur mereka (warga Palestina)."
Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengatakan Israel menanggapi atas serangan tidak pandang bulu oleh Hamas.
Ia mengklaim tindakan pihaknya dilakukan berdasarkan hukum internasional dan bahwa negaranya mengambil "langkah-langkah yang tak tertandingi untuk mencegah korban sipil".
"Israel menggunakan misil untuk melindungi anak-anak. Hamas menggunakan anak-anak untuk melindungi misilnya," lontar Erdan.
Berita lain terkait Israel Serang Palestina
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/nadine-abdel-taif-gadis-palestina-yang-meratap-karena-rumahnya-hancur-diserang-israel.jpg)