Berita Malang
Alasan Wali Kota Malang Tidak Menerapkan Jam Malang Meski Kasus Covid-19 Meningkat
Wali Kota Malang, Sutiaji memutuskan tidak menerapkan jam malam meski ada penambahan kasus Covid-19 di Kota Malan
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Januar
Reporter: Rifky Edgar | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji memutuskan tidak menerapkan jam malam meski ada penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang.
Orang nomor satu di Kota Malang menganggap, bahwa penerapan jam malam tidak ubahnya seperti Pembatas Sosial Berskala Besar (PSBB).
Di mana ketika nanti diterapkan, akan ada pembatasan jam maupun pembatasan mobilitas masyarakat.
"Ketika nanti diberlakukan jam malam maupun pembatasan orang, ini sama saja dengan PSBB. Ketika itu dilakukan, maka akan ada implikasi," ucapnya Jumat (25/6).
Implikasi yang dimaksud oleh Sutiaji ialah nantinya akan membawa dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.
Kemudian, dapat meningkatkan jumlah pengangguran maupun gejolak sosial di masyarakat.
"Ketika itu diterapkan, bisa jadi mal-mal melakukan pengurangan karyawan atau pengaturan tentang masuknya karyawan. Yang kemudian nanti dimungkinkan dapat terjadi pengangguran," ucapnya.
Sutiaji menyarankan, seharusnya penerapan jam malam ini harus diterapkan serentak di seluruh Indonesia.
Karena penerapan jam malam ini berkaitan dengam mobilitas orang.
"Kalau tidak serentak seluruh Indonesia dengan kebijakan yang sama, ini masih tetep. Karena ini adalah pergerakan orang. Kita tutup mungkin jam malam sampai satu bulan. Lah yang daerah lain belum. Jadi kebijakan harus dilakukan secara nasional," ucapnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Positif Covid-19, Sambutan Sertijab Bupati Tuban Dilakukan Virtual
Meski ada penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang, Sutiaji menambahkan, bahwa penambahan tersebut masih dapat dikendalikan.
Untuk itu, guna meminimalisir laju penambahan kasus Covid-19, pihak akan kembali menguatkan PPKM Mikro dan percepatan vaksinasi Covid-19.
"Sampai saat ini ada 150 ribu warga Kota Malang yang selesai divaskin. Kami targetkan di Juli ada 128 ribu dan Agustus sampai 250 ribu. Karena dengam divaksin ini bisa menguatkan imun masyarakat agar dapat mengurangi resiko terapapar Covid-19," tandasnya.
Kumpulan berita Malang terkini
Sutiaji memutuskan tidak menerapkan jam malam
Covid-19
Malang
Sutiaji
Januar AS
Rifky Edgar
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Berita Malang Terkini
Jenazah Bocah Perempuan Ditemukan di Sumberpucung Malang, Bermula dari Ingin Ambil Sandal |
![]() |
---|
Pencari Ikan di Malang Syok saat Mengecek Keramba, Awalnya Dikira Boneka, Ternyata Jasad Bocah |
![]() |
---|
Malang Geger, Jenazah Bocah Ditemukan di Sungai Sumberpucung, Identitas Korban Terungkap? |
![]() |
---|
Ganggu Kenyamanan Masyarakat, Satlantas Polresta Malang Kota Terus Pelototi Knalpot Brong |
![]() |
---|
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Terima 120 Lebih Permohonan Paspor Haji, Meningkat Dibanding 2022 |
![]() |
---|