Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Viral Video Sekelompok Orang Protes Layanan RS di Surabaya, Aniaya Petugas dan Intimidasi Nakes

Beredar video viral yang merekam aksi protes sejumlah orang yang diduga berada di sebuah rumah sakit (RS) Kota Surabaya, beberapa hari lalu.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Istimewa/TribunJatim.com
Screenshot orang tak dikenal yang diduga anggota keluarga pasien melakukan protes hingga menjambak petugas RS dan intimidasi nakes 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Beredar video viral yang merekam aksi protes sejumlah orang yang diduga berada di sebuah rumah sakit (RS) Kota Surabaya, beberapa hari lalu.

Dalam video berdurasi 2 menit 41 detik itu merekam, beberapa orang tak dikenal melayangkan protes kepada beberapa orang petugas yang diduga tenaga kesehatan (nakes).

Seorang pria yang merekam video tersebut terdengar melontarkan beberapa perkataan yang cenderung memprotes pelayanan kesehatan di dalam rumah sakit tersebut.

"Kalian kurang ajar. Kalian ini bisnis. Saya bakar rumah sakit ini ya. Kurang ajar kalian. Hei telpon media-media," ujar pria itu.

Tak hanya itu, lanjut pria yang merekam video tersebut. Bahwa pihaknya berniat melakukan tindakan tegas yang berpotensi merusak fasilitas RS.

"Hei saya bakar rumah sakit ya, saya masuk penjara. Kurang ajar. Hei saya bakar ini ya. Saya masuk penjara, saya bertanggung jawab," tambahnya.

Belum diketahui pasti apa penyebab dari kalimat protes yang dilayangkan si perekam video dan beberapa orang lain yang turut dalam momen tersebut.

Namun, pria yang merekam video tersebut, sempat menyebutkan bahwa pihaknya sedang berduka.

"Kita ini keluarga kita lagi berduka. Kurang ajar. Kurang aja," tegasnya.

Baca juga: Berikut Hasil seleksi administrasi CASN Gresik, Sebanyak 7.943 lolos memenuhi syarat.

Bila dilihat secara detail pada momen pada menit 02.35, tampak satu di antara orang tak dikenal itu, menganiaya seorang petugas RS berpakaian seragam warna hitam yang sedang duduk. 

Video tersebut diunggah oleh sebuah akun Facebook (FB) bernama Riska Aulian, dalam sebuah kanal komunitas sosial grup FB.

Rekaman video tersebut tampak didesain dalam frame template yang juga dibubuhi narasi. Terdapat empat format narasi yang menjadi hiasan template tampilan vide tersebut.

Narasi pertama, "RSUD BHAKTI DHARMA HUSADA SURABAYA JAWA TIMUR"

Narasi kedua, "Bisnis Covid19." Terdapat di sisi kanan dan kirim kolom tayangan video.

Narasi ketiga dengan font warna hitam, "Rata rata rumah sakit begini semua kelakuannya,, seenaknya orang yg meninggal didlm.rumah sakit di ponis Covid19.. padahal penyakit bawaan dr dulu emg sdh diderita si pasien."

Tulisan keempat dengan font warna merah mudah. "Apakah tidak cukup gaji yang kalian terima sehingga orang meninggal pun kalin bisniskan ingat kalian itu bukan binatang kalian itu punya otak ayo jangan bertingkah seperti anjing."

Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, insiden tersebut terjadi di RS Bhakti Dharma Husada (BDH), Benowo, Surabaya, beberapa hari lalu

Di duga, aksi protes tersebut dilakukan oleh anggota keluarga pasien yang dirawat di RS tersebut. Lantaran enggan jenazah kerabatnya itu dikategorikan sebagai pasien Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita membenarkan adanya peristiwa tersebut di RS Bhakti Dharma Husada (BDH), Benowo, Surabaya. Namun pihaknya, enggan merinci kapan insiden tersebut terjadi.

Hanya saja, pihaknya mengaku sudah melaporkan insiden tersebut ke pihak kepolisian setempat. Karena, ungkap Febria, berdasarkan informasi yang dihimpunnya terdapat unsur kekerasan dialami petugas RS akibat insiden protes tersebut.

"Ini sudah diproses di polsek. Karena melakukan kekerasan kepada SDM (sumber daya manusia) BDH. Dari awal sudah di sampaikan covid," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Selasa (3/8/2021).

Kumpulan berita Surabaya terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved