Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Insentif dari Pemkot untuk Hafiz Quran di Surabaya Alami Kenaikan, Simak Nilainya

Insentif penghafal Alquran atau hafidz/hafidzah di Kota Surabaya naik. Dari yang awalnya Rp600 ribu per bulan di 2021, naik menjadi Rp 800 ribu per

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu para kiai dan ulama melalui silaturrahim dan doa bersama dengan puluhan kiai dan ulama se-Kota Pahlawan, Rabu (15/12/2021). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Insentif penghafal Alquran atau hafidz/hafidzah di Kota Surabaya naik. Dari yang awalnya Rp600 ribu per bulan di 2021, naik menjadi Rp 800 ribu per bulan pada 2022.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa insentif ini merupakan pesan dari para kiai dan ulama. Oleh karenanya, Cak Eri lantas memasukkannya dalam pos anggaran di perubahan anggaran atau P-APBD 2021.

Baca juga: Manfaatkan Ikan Tambak, Mahasiswa UIN Malang Raih Juara Pertama National Business Plan Competition

Nantinya, para hafidz juga akan menjadi imam salat di masjid dan mushola di kampung-kampung. "Harapan saya, dengan adanya doa dari para kiai, doa para hafidz di setiap masjid dan musholla, kita semua akan mendapat berkah dari Allah SWT," ujar Cak Eri, Kamis (16/12/2021). 

Menurutnya, Surabaya bisa menjadi kota yang hebat jika semuanya bergotongroyog. Termasuk, peran para kiai dan ulamanya. 

"Sekuat apapun umaronya, jika ulamanya tidak mendoakan umaronya tidak akan terwujud kota yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur," ungkapnya.

Tidak hanya diberikan kepada para penghafal Alquran saja, pemberian insentif ini juga diberikan bagi semua penghafal kitab suci. 

Ke depan ia berencana akan menggelar acara istighosah di setiap kelurahan secara serentak. "Nanti saat istighosah itu dihadiri para kiai dan ulama," katanya. 

"Doa bersama dengan istighosah di setiap kelurahan. Saya yakin dengan doa-doa itu, Surabaya akan menjadi lebih adem. Penyakit-penyakit akan hilang," tandasnya.

Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman menyambut baik terobosan ini. 
Tak hanya insentif kepada hafidz/hafidzah, ia berharap agar Wali Kota Eri juga memperhatikan guru-guru di pondok pesantren khususnya guru-guru madin.

Sebab selama ini belum ada perhatian dari pemerintah seperti pemberian insentif untuk para guru madin. "Untuk guru TPQ sudah ada pemberian insentif. Harapan saya, para guru diniyah ini juga mendapat insentif," katanya. 

"Kita harus mengambil langkah maksimal, jangan setengah-setengah. Kami para kiai dan ulama siap mendukung langkah-langkah wali kota Surabaya,” ungkapnya.

Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya, KH Ahmad Muhibbin Zuhri sepakat bahwa pembangunan insfrastruktur harus ditopang pendekatan spiritual keagamaan dan moral. Ulama dan kiai siap mendukung.

“Banyak cara untuk mendorong peningkatan spiritual dan keagamaan itu. Salah satunya dengan pemberian insentif para hafidz dan hafidzah yang telah dilakukan Pak Wali Kota,” katanya.

Kiai Muhibbin juga mendukung rencana Wali Kota Eri, yang akan menempatkan para hafidz menjadi imam di masjid dan musholla. “Ini adalah sebuah langkah kemajuan untuk menambah kualitas peribadatan, dalam rangka memakmurkan masjid dan musholla. Saya mendukung rencana ini,” tandasnya.

Terobosan ini pun telah disampaikan Cak Eri kepada para kiai dan ulama melalui silaturrahim dan doa bersama dengan puluhan kiai dan ulama se-Kota Pahlawan, Rabu (15/12/2021). Ada 75 ulama dan kiai di Surabaya yang diundang dalam acara silaturahmi dan doa bersama itu. (bob) 

Kumpulan berita Surabaya terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved