Cuaca Ekstrem Ganggu Pembangunan JLS, Rampungnya Ruas Tulungagung-Trenggalek Terancam Mundur

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Cuaca ekstrem di wilayah Tulungagung selatan menjadi kendala pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS).

Ruas Tulungagung-Trenggalek yang ditargetkan bisa mencapai 96 persen di akhir tahun, kemungkinan akan terhambat.

Salah satu penyebabnya banyak tebing yang menjadi labil dan menghambat proses pembangunan JLS.

"Akhir tahun targetnya 95-96 persen. Dengan kondisi ini paling 91-92 persen, maksimal 93 persen," ungkap PPK Pansela 1 Provinsi Jawa Timur BBP Jalan Nasional Jatim-Bali Kementerian PUPR, Andhika Tommy Ardiansyah, Jumat (14/10/2022).

Andhika Tommy Ardiansyah mengaku tidak mengira jika terjadi hujan ektrem di Tulungagung selatan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan yang terjadi tiga kali lipat dari kondisi normal.

Kondisi ini mengganggu stabilitas lereng perbukitan sepanjang JLS yang sedang dikerjakan.

"Saat ini ada sekitar 3-4 titik longsor. Kami masih fokus untuk pembersihan," sambung  Tommy.

Menurutnya, untuk sementara personel masih bersiaga untuk pembersihan JLS.  

Tommy mengaku menunggu kondisi sudah aman dan lereng lebih stabil untuk melanjutkan proyek.

Sebab jika saat ini melakukan upaya penguatan lereng akan sia-sia dan malah membahayakan.

"Kalau sudah aman kita naik, kita bentuk lerengnya lagi, sambil bangun pengaman. Dengan cuaca ekstrem seperti ini, kalau dibangun pasti ambruk lagi," ujar Tommy.

Wilayah yang paling rawan adalah jalur Gemah dan Brumbun.

Baca juga: Kerusakan di Pantai Gemah Tulungagung Sangat Parah, Pemilik Warung: Lemari Es Sampai di Tepi Pantai