Berita Lumajang
Bupati Lumajang Minta Penanganan Jalan Piket Nol Dikebut, Ditarget Paling Lama Selesai Januari 2023
Amblesnya Jalan Piket Nol kilometer 59, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, tidak hanya memutus akses jalur selatan Lumajang-Malang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Amblesnya Jalan Piket Nol kilometer 59, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, tidak hanya memutus akses jalur selatan Lumajang-Malang.
Masyarakat di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari kini terisolasi. Oleh karena itu, Sungai Curah Kobokan, di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, diperkirakan akan kembali dijadikan jalur alternatif.
Warga lokal menyebut jalur alternatif itu 'Tol Cikali'. Akses ini sebenarnya tidak terlalu dianjurkan untuk dilintasi. Karena sesuai sebutannya, jalur alternatif tersebut melintasi sungai yang dialiri lahar dari Gunung Semeru.
Tol Cikali sebenarnya aman-aman saja untuk dilintasi masyarakat saat kondisi cuaca cerah. Namun, bahaya mengintai saat lereng atau kawasan puncak Gunung Semeru diguyur hujan deras. Lava yang mengendap di lereng memungkinkan terbawa hanyut ke sungai.
Oleh karena itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meinginkan penanganan Jalan Piket Nol perlu dipercepat.
Ia saat meninjau di lokasi langsung melakukan koordinasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali.
Baca juga: Jalan Piket Nol Candipuro Lumajang Ambles Akibat Diguyur Hujan Deras, Kedalaman Capai 12 Meter
"Ini akan ditangani oleh BBPJN, penangananya satu kesatuan dengan pembangunan Jembatan Gladak Perak," katanya.
Penanganan Jalan Piket Nol ditarget selambat-lambatnya selesai Januari 2023. Meskipun dituntut cepat, namun pengerjaan harus memperhatikan kekokohan. Supaya hasilnya, jalan aspal tidak kembali terjadi ambles.
"Nanti ada penanganan khusus karena ini jalan nasional. Harapannya nanti Jembatan Gladak Perak selesai, pemulihan jalan ini juga selesai," pungkasnya.
