Tinjau Dampak Banjir Trenggalek, Mensos Risma Kirim Bantuan dan Bakal Siagakan Alat Berat

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau lokasi dampak banjir di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (6/11/2022).

Dari tinjauan itu, menurut Risma, dampak banjir di pesisir Trenggalek merupakan satu dari tiga dampak bencana terparah di Jawa Timur dalam beberapa waktu terakhir.

Selain menilik titik-titik kerusakan akibat banjir bandang, Risma juga mengirim bantuan. 

Bantuan yang digelontorkan senilai Rp 628 juta. Bantuan berupa logistik, peralatan dapur umum, dan sebagainya.

Selain itu, Mantan Wali Kota Surabaya itu juga akan mengirim beberapa unit alat berat untuk penanganan dampak bencana.

"Kalau kita lihat tadi, aliran sungai membahayakan semua. Kalau penanganannya tidak cepat akan terjadi sliding-sliding. Bahkan jalan akan tergerus, kemudian mungkin perumahan," kata Risma.

Penyiagaan alat berat, menurut Risma, penting karena puncak musim penghujan masih cukup jauh.

Baca juga: Hujan Guyur Trenggalek, Banjir Terjang Watulimo dan Munjungan Malam Ini, Air Masuk Rumah

Artinya, risiko banjir dan bencana susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

"Nanti juga akan saya bantu untuk sewa alat berat. Kemudian kami juga akan datangkan dari Jakarta. Saya juga kontak Wali Kota Surabaya untuk membantu alat berat karena ini belum musim pemuncak. Jadi karena itu, persiapannya harus cepat," tutur dia.

Risma mengatakan, seluruh pihak harus bergotong-royong mengatasi dampak banjir di Trenggalek.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, salah satu poin yang akan diupayakan setelah kunjungan itu adalah penyiagaan lebih banyak dapur umum.

Dapur umum akan diperbanyak di lokasi-lokasi yang memungkinkan untuk terisolir apabila bencana susulan terjadi.

Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu juga menyebut, beberapa bantuan dikirim ke Trenggalek dari Kementerian Sosial untuk penanganan bencana.

 "Bantuannya dari logistik dan juga ada alat berat dan sebagainya. Jadi cukup banyak dari Kementrian Sosial," katanya.