Berita Bojonegoro
Terbukti, Bojonegoro Kalahkan Kabupaten Sekitar untuk Bidang Infrastruktur dan Penurunan Kemiskinan
Program Pemkab Bojonegoro dalam penanganan kemiskinan di daerah sudah selaras dari tahun ke tahun.
Sedangkan penurunan kemiskinan Kabupaten Lamongan sebesar 20.300 jiwa, Kabupaten Tuban 18.050 jiwa, Kabupaten Nganjuk sebesar 11.890 jiwa, dan Kabupaten Ngawi sebesar 4.740 jiwa.
"Artinya upaya pemkab secara simultan sudah memberikan kontribusi signifikan bagi penurunan kemiskinan. Kenaikan kemiskinan terjadi pada tahun 2020 dan 2021 sebagai dampak dari pandemi covid-19 dan ini dialami oleh hampir semua kabupaten kota," tandasnya.
Anwar Mukhtadlo juga menjelaskan, Bojonegoro merupakan daerah endemic poverty atau kemiskinan endemik yang sudah ada sejak dulu. Bahkan sebelum APBD Kabupaten Bojonegoro besar seperti sekarang. Sehingga dari tahun ke tahun, pemerintah fokus pada upaya untuk menurunkannya. "Karena penurunan kemiskinan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, penurunan kemiskinan merupakan upaya jangka panjang," tukasnya.
Lebih jauh Anwar Mukhtadlo menegaskan, ada empat (4) strategi upaya menurunkan kemiskinan.
Pertama, pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin.
Kedua, peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin.
Baca juga: Bojonegoro Borong 5 Penghargaan di Bidang Kesehatan Lingkungan, Inovasi STBM Dinilai Berhasil
Ketiga, mengurangi kantong kemiskinan. Keempat, sinergi kebijakan program penanggulangan kemiskinan.
"Strategi penanganan melalui program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang melibatkan seluruh stakeholder dan OPD terkait. Penanganan kemiskinan merupakan proses secara berlanjut dan jangka panjang. Kemiskinan itu tidak bisa dihapus dalam jangka waktu pendek. Untuk itu, berdasarkan capaian di 2022 ini artinya program pemerintah sudah on the track. Sudah sesuai jalur," tegasnya lebih lanjut.
Adapun program jangka pendek seperti pemberian bansos, program Rantang KasihMoe, BPNT Daerah dan Santunan Duka.
Program ini berfokus pada pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui program bansos dan jaminan sosial terpadu.
Sementara program jangka menengah seperti akses pemodalan melalui Kartu Pedagang Produktif (KPP), revitalisasi pasar, Program Petani Mandiri, kemudahan berusaha, atau pelatihan.
Hal ini bertujuan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin agar tidak rentan jika ada gejolak sekaligus untuk meningkatkan pendapatan.
Baca juga: Cinta Produk Lokal, Bojonegoro Fashion Street Fruit and Veggie Berlangsung Meriah
Implementasinya melalui program pemberdayaan masyarakat dan penguatan pelaku usaha mikro dan kecil.
Sedangkan program jangka panjang seperti beasiswa dan pembangunan infrastruktur.
Program jangka panjang ini memiliki manfaat yang akan dirasakan masyarakat untuk jangka panjang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/penanganan-kemiskinan-di-Bojonegoro.jpg)