Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ledakan di Kasembon Malang

Berkaca dari Insiden Ledakan di Blitar dan Kasembon, Kapolres Batu Tak Ingin Kecolongan

Ledakan karena petasan dalam kurun satu bulan terakhir yang merenggut korban jiwa, sudah terjadi sebanyak dua kali di Jawa Timur.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin saat menunjuk titik pusat ledakan di Kasembon 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Ledakan karena petasan dalam kurun satu bulan terakhir yang merenggut korban jiwa, sudah terjadi sebanyak dua kali di Jawa Timur.

Kejadian pertama terjadi di Blitar pada Minggu (19/2/2023) lalu tepatnya di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Dalam kejadian itu empat orang yang masih satu keluarga meninggal dunia, 24 korban lainnya mengalami luka-luka dan puluhan rumah rusak.

Kejadian kedua terjadi di RT 7/RW 11 Dusun Pulosari Desa Sukosari Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang, Sabtu (11/3/2023) lalu. 

Insiden itu menewaskan satu orang bernama Hasan berumur 19 tahun yang merupakan peracik petasan dan dua orang lainnya luka, serta dua rumah rusak parah.

Baca juga: 4 Kantong Bubuk Bahan Petasan Ditemukan saat Olah TKP di Kasembon Malang, Ada 2 Titik Ledakan 

Baca juga: Update Hasil Olah TKP Ledakan di Kasembon Malang, Terkuak Lokasi Dua Pusat Ledakan

Tak ingin kejadian itu terulang, polisi diseluruh jajaran di Jawa Timur diminta tegas dalam menindak dan rajin dalam memberikan himbauan kepada masyarakat. 

Terlebih saat ini menjelang Ramadan dibeberapa tempat seakan sudah menjadi tradisi membuat petasan.

“Dari kejadian yang sudah-sudah Bapak Kapolda Jawa Timur sudah memberikan penekanan dan antisipasi saat gelar Anev, agar di daerah lain khususnya tempat-tempat yang sebelumnya pernah terjadi kejadian ledakan karena petasan diperintahakan kepada seluruh Kasatwil untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak menggunakan bahan-bahan pembuatan mercon dan lain sebagainya,” kata Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin, Senin (13/3/2023).

Tak segan-segan, apabila ditemukan masyarakat yang memiliki bahan-bahan peledak untuk membuat petasan yang memicu adanya ledakan, maka akan ditindak dan diproses.

“Kalau ada dan ditemukan benda-benda yang bisa digunakan untuk bahan peledak harus ditindak lanjuti dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved