Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wanita Tewas Usai Karaoke Sama Pacar

Manajemen Blackhole KTV Angkat Bicara Soal CCTV Kasus Wanita Tewas Dianiaya Pacar saat Karaoke

Komisaris BlackHole KTV, Judystira Setyadji mengatakan, insiden kekerasan fisik yang santer beredar, bukan terjadi di wilayahnya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Komisaris BlackHole KTV, Judystira Setyadji, dan Sudiman Sidabukke kuasa hukumnya, Sabtu, (7/10/2023). 

"Pelaku menanyakan karena ingin bukti, bahwa ceweknya ini marah marah, dia merasa ditampar oleh pelaku dan ngotot minta CCTV. Yang menanyakan CCTV itu si pelaku ke sekuriti kami. Itu yang kami dengar dari para pelaku," terang pria bermasker warna putih itu. 

Saat itu, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Judystira menjelaskan, kewenangan untuk memeriksa rekaman CCTV area lift merupakan kewenangan dari manajemen mal. Karena sudah bukan menjadi wilayah properti yang disewa oleh pihak Blackhole KTV. 

"Pada saat itu, di handle oleh sekuriti kami, tim sekuriti kami bilang; CCTV kami merupakan area mal, bukan blackhole. Kami tidak punya wewenang mengakses CCTV tersebut. Sehingga pelaku masih ingin meminta CCTV tersebut silahkan ke area manajemen mal," ungkapnya. 

Setelah tak mendapatkan apa yang diinginkan. Kedua pasangan tersebut kembali keluar melalui lift yang sama. 

Namun, sekitar lima menit kemudian, atau sekitar pukul 00.20 WIB. Kedua pasangan tersebutkembali lagi untuk menanyakan hal yang sama. Dan tentunya direspon dengan jawaban yang sama oleh pihak sekuriti Blackhole KTV. 

"Sekitar 00.40 kami diinfokan oleh Tim Sekuriti bahwa ada tamu dari blackhole tergeletak di basement, dari situ kami meminta tim sekuriti ke bawa untuk mengecek. Apakah benar. Dan hanya sampai itu saja yang kami ketahui," jelasnya. 

Judystira menegaskan, pihaknya sangat kooperatif dalam mengikuti rangkaian proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya

Bahkan, setahu dia terdapat lima dokumen softfile rekaman CCTV yang diserahkan kepada penyidik kepolisian untuk diteliti sebagai bahan penyelidikan kasus tersebut. 

Termasuk, benda lain seperti sebotol minuman berbahan kaca yang diketahui merupakan properti milik tempat usahanya. 

"Terbukti juga di CCTV kami. Selama berada di wilayah kami, tidak ada kontak fisik secara berlebihan. Jadi sejak masuk hingga keluar outlet seperti biasa biasa saja, berbincang biasa dan sehat. 5 CCTV dan sisa botol tequila 1 aja (yang dibawa Polisi)," katanya. 

Judystira juga menegaskan, sosok kedua pasangan tersebut murni sebagai salah satu pengunjung tempat usaha karaokenya. 

Seingatnya, keduanya baru pertama kali berkunjung di tempatnya. Dan, sebatas informasi yang dihimpunnya, kedua pasangan tersebut merupakan teman dari salah satu pelanggannya berinisial YN. 

Sekaligus, pihaknya juga menegaskan bahwa insiden dugaan penganiayaan antar dua orang tersebut, terjadi bukan di wilayah properti Blackhole KTV. 

"Pertama kali berkunjung. Baru sekali aja. Bukan karyawan atau karyawati sini, si korban," pungkasnya. 

Sementara itu, tim penasehat hukum manajemen Blackhole KTV Sudiman Sidabukke mengatakan, sepanjang kedua pasangan tersebut melenggang masuk pertama kali hingga keluar dari area bangunan outlet tersebut, tidak terpantau adanya aksi kekerasan secara kasat mata. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved