Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Diduga Dapat Sedikit Suara, Caleg di NTB Tarik Bantuan Semen di Masjid, Baiq Membantah: Tim Sukses

Caleg di Lombok Tengah berikan klarifikasi soal dirinya yang disebut menarik bantuan semen di masjid karena diduga dapat suara sedikit

Editor: Torik Aqua
Istimewa
Caleg DPRD NTB, Baiq berikan klarifikasi soal pernarikan bantuan semen masjid 

TRIBUNJATIM.COM, LOMBOK TENGAH - Caleg di Lombok Tengah berikan klarifikasi soal dirinya yang disebut menarik bantuan semen di masjid.

Dari video yang beredar, tampak sejumlah orang menarik semen dari masjid.

Diduga, akibat suara yang diperoleh sedikit sehingga Caleg itu menarik bantuan.

Menanggapi hal tersebut, Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil 7 Baiq Sri Ratna Puspariani memberikan bantahan.

Baca juga: Terjawab Alasan Penarikan Paving oleh Caleg di Banyuwangi, Akui Soal Komunikasi Relawan: Kesalahan

Ia membantah telah menarik bantuan semen dari masjid di Dusun Selebung 1, Desa Selebung, Lombok Tengah.

Baiq Sri Ratna Puspariani mengatakan, dia tidak pernah memerintahkan penarikan bantuan. melainkan inisiatif tim sukses.

Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, penarikan semen berawal dari tabayun yang dilakukan tim sukses bersama pengurus Masjid Dusun Selebung 1.

"Ini murni (kerja tim sukses). Memang pernah (hubungi saya) namun waktu tabayun itu saya sedang berada di Sebung. Akhirnya tim saya yang datang," jelas Baiq Sri Ratna dikonfirmasi TribunLombok.com, Selasa (20/2/2024).

Baiq Sri Ratna mengungkap sebanyak 3 dari 30 sak semen yang diambil tim sukses.

Alasannya karena merasa tidak enak sebab masyarakat ribut.

Tim sukses Baiq Sri Ratna awalnya tidak akan mau mengambil.

"Karena memang awalnya mereka sendiri yang mau mengembalikan. Mereka sendiri pengurusnya yang nelpon untuk mengembalikan. Begitu lho ceritanya. Jadi bukan tim mau asal-asalan mau ngambil," beber Baiq Sri Ratna.

Dia menambahkan, tim sukses memiliki kesepakatan dengan pengurus masjid.

"Tim sukses ini berdasarkan pengurus masjid di sana yang nyuruh mengambil berdasarkan kesepakatan sama masyarakat mereka.

"Tapi saya ikhlas karena ndak dapat suara. Tapi masyarakat di sana merasa malu dan ndak enak. Ketimbang semen di sana buat ricuh maka semen di sana diminta diamankan dulu sama tim. Begitu tim ke sana justru ribut," sambungnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved