Inovasi Doktor ITS Kembangkan Metode Pengenalan Aktivitas Manusia Lewat AI, Untuk Rehab Medik

“Hal tersebut terjadi karena metode berbasis perhitungan jarak sendi hanya mempertimbangkan jarak perubahan posisi sendi secara absolut, tanpa memperhatikan arah gerakan,” terangnya. 

Baca juga: Maxy Academy Gelar Seminar Nasional Sambut Perkembangan Ekosistem AI dan Dunia Kewirausahaan

Lebih mendalam, perempuan berkacamata tersebut menambahkan bahwa perlu metode untuk dapat membedakan beberapa aktivitas manusia yang memiliki kemiripan pada jarak pergerakan. 

Alhasil, Endang menambahkan metode pergeseran sudut sendi yang terbukti mampu membedakan beberapa aktivitas yang memiliki perubahan jarak posisi sendi yang mirip, tetapi memiliki arah gerak yang berbeda seperti pada aktivitas duduk dan berdiri.

Baca juga: Kampanye Akhir Calon Ketum IKA ITS, Eri Cahyadi Ingatkan Peran Ikatan Alumni Membangun Bangsa

Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, Endang memperoleh hasil yang memuaskan dengan perolehan akurasi sebesar 97,44 persen dengan loss sebesar 0,0602. 

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan kinerja model yang optimal dan memiliki potensi yang besar untuk terus mengalami perkembangan.

“Semoga ke depannya penelitian terkait HMA ini terus berkembang, khususnya pada bidang kesehatan kelompok rentan,” harapnya.