Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

JNE Dukung UMKM Lokal Ubah Limbah Jadi Tas Estetik

Produksi tas estetik dari limbah kain yang dilakukan content creator muda Wira Laga Bachtiar mendapat dukungan penuh dari perusahaan ekspedisi barang

Penulis: Nana Triana | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Tangkapan layar Podcast Cerita Joni Produksi tas estetik dari limbah kain Wiralagabae di youtube JNE ID. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Produksi tas estetik dari limbah kain yang dilakukan content creator muda Wira Laga Bachtiar mendapat dukungan penuh dari perusahaan ekspedisi barang JNE

Wira merupakan content creator muda asal Sidoarjo yang mempunyai brand Wiralagabae.

Ia mengusung inovasi produk ramah lingkungan bisnis daur ulang atau recycle. 

Brand tersebut menjual produk tas-tas premium dengan bahan daur ulang.

Wira berhasil mendapat perhatian pasar fashion Indonesia terutama di industri fashion ramah lingkungan.

''Bahan yang saya pakai termasuk cover kasur dan jeans bekas yang sudah tidak terpakai,'' ujarnya dalam dalam program podcast Cerita Joni di youtube JNE ID, Selasa (24/9/2024). 

Cerita Joni merupakan program podcast yang diproduksi JNE mengenai kisah-kisah inspiratif enterpreneur dan UMKM di Indonesia. 

Berawal dari Wira mengumpulkan bahan daur ulang dari pakaian bekasnya sendiri, kini telah menjalin kerjasama dengan beberapa pemasok untuk meningkatkan produksi dan variasi produk. 

Dari sana, dirinya memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya, membuat konten menarik yang berhasil mendatangkan banyak pembeli baru. 

Wira menjelaskan bahwa tantangan menghadapi industri fashion terkait perputaran tren fashion yang sangat cepat. 

"Model yang populer bulan ini bisa jadi sudah berganti bulan depan. Ini mendorong saya untuk terus berinovasi dan menciptakan desain baru,'' urainya. 

Untuk terus bertahan, Wiralagabae fokus pada pembuatan tas yang berkelanjutan dan tahan lama.

Misalnya, desain yang sustain dan long lasting, sehingga, produknya bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. 

Wira juga mengungkapkan bahwa beberapa barang tiruan tasnya dijual dibawah harga jual tas Wiralagabae.

Tentu harga barang tiruan tersebut jauh di bawah harga jual tas asli Wiralagabae yaitu kisaran Rp 300 ribu.

"Tidak apa-apa, karena saya tidak bisa memaksakan orang membeli tas saya,'' ucapnya. 

Soal inspirasi, Wira bilang jika Diana Rikasari, desainer Indonesia yang kini tinggal di Swiss menjadi salah satu idolanya dalam berkarya. 

Melalui interaksi di media sosial, mereka telah menjalin pertemanan dan saling bertukar pikiran. 

Hal ini diakui sangat memperkaya kreativitas Wiralagabae

Wira juga memberikan tips untuk generasi muda yang ingin membangun brand, menekankan pentingnya membangun citra diri di era digital untuk mempermudah membangun koneksi. 

Selain itu, kerjasama dengan jasa pendukung seperti kurir juga penting. 

Ia mengaku di awal melakukan pengantaran sendiri ke outlet JNE yang dekat dari rumahnya. 

Seiring waktu, kini produknya langsung dijemput langsung oleh kurir karena jumlah orderan yang masuk banyak. 

Kesuksesan Wiralagabae membuktikan industri fashion ramah lingkungan di Indonesia memiliki potensi besar. 

Baik sebagai bisnis yang menguntungkan sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan. 

Sementara itu, Branch Manager JNE Sidoarjo, Adhitya Rizkiwahana menyampaikan, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap Wiralagabae sebagai brand lokal dari Sidoarjo.

''Salah Satunya melalui program hemat ongkir sehingga brand lokal dapat makin dikenal di seluruh negeri dan Ini sejalan dengan tagline “Connecting Happiness,'' ungkapnya. 


Adhitya menegaskan, JNE terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. 


Sehingga pihaknya bisa menjadi mitra terpercaya bagi UMKM dalam mencapai kesuksesan serta mendorong pertumbuhan ekonomi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved