Nurochman-Heli Kunjungi Pasar Induk Among Tani Batu, Pedagang Mengeluh Soal Sampah dan Kondisi Sepi

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Pasangan Calon Wali Kota-Calon Wakil Wali Kota Batu nomor urut 1 pada Pilkada Batu 2024, Nurochman-Heli Suyanto mendatangi Pasar Induk Among Tani Kota Batu, untuk menggelar kampanye, Minggu (13/10/2024).

Nurochman-Heli datang ke sana untuk bertemu para pedagang dan pengunjung pasar.

Tak hanya berbincang, mereka juga mendengarkan keluh kesah pedagang. 

Pedagang mengeluhkan terkait keadaan pasar yang sepi pembeli.

Padahal apabila dilihat dari luar, Pasar Induk Among Tani menjadi salah satu pasar tradisional termegah di Indonesia yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp 166 miliar. 

"Jadi harapan kami ketika Cak Nur dan Mas Heli terpilih, tolong kondisi pasar ini lebih diperhatikan, supaya bisa lebih ramai,” kata pedagang kuliner di Pasar Induk Among Tani, Nur Sodiq, Minggu (13/10/2024).

Selain Nur Sodiq, Ketua Paguyuban PKL Raos Santoso Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Kinun juga membeberkan permasalah yang ada di Pasar Among Tani, yakni soal kebersihan pasar.

“Jadi memang pasar ini sudah bagus, tapi kebersihannya kurang. Khawatir pengunjung tidak mau datang lagi karena melihat kebersihan pasar yang kurang,” ujar Kinun.

Baca juga: Peta Pertarungan Pilkada Batu 2024 Datar, Tim Pemenangan Klaim Kris Dayanti-Dewa Mudah Dikenalkan

Kinun juga mengusulkan nantinya jika Nur-Heli terpilih, alangkah baiknya jika stan kuliner yang ada di Pasar Among Tani diubah dan dijadikan konsep rumah adat Nusantara untuk menarik pengunjung datang ke pasar.

“Ya, konsep itu yang kami tawarkan ke Cak Nur dan Mas Heli. Sehingga UMKM di Pasar Induk Among Tani punya konsep tersendiri yang menarik dan unik,” jelasnya.

Sementara itu, Calon Wali Kota Batu, Nurochman menanggapi keluhan dan usulan para pedagang.

Ia mengaku nantinya jika terpilih, pihaknya akan memperbaiki pengelolaan supaya lebih profesional.

“Jadi memang seharusnya pasar ini dikelola secara profesional melalui perusahaan daerah bukan UPT seperti saat ini,” tutur Nurochman.

“Termasuk pengelolaan saluran listrik, wifi, kebersihan, sampah dan aspirasi bus harus masuk pasar intervensi kebijakan wali kota, nanti wisatawan silakan ke pasar, bisa kerja sama dengan biro travel agen,” tambahnya.