Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bakar Sampah Buat Mancing Pria Selingkuhan Istrinya, Suami Malah Buat 33 Rumah Ludes Terbakar

Ulah suami yang marah karena istri selingkuh malah membuat warga terimbas. Bagaimana tidak, puluhan warga kehilangan rumahnya karena ludes terbakar.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribun Timur
Rijal bakar sampah buat mancing pria selingkuhan istri malah buat 33 rumah warga terbakar. 

TRIBUNJATIM.COM - Ulah suami yang marah karena istri selingkuh malah membuat warga terimbas.

Bagaimana tidak, puluhan warga kehilangan rumahnya karena ludes terbakar.

Ini berawal dari suami yang bakar sampah.

Adapun tujuan si suami karena ingin memancing pria selingkuhan istrinya untuk keluar rumah.

Tak disangka sampah yang dibakar suami justru membesar dan melahap rumah di pemukiman tersebut.

Adapun pelaku diketahui bernama Muh Rijal (36), warga Kecamatan Makassar, Kota Makassar.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Laiya, Kelurahan Gadong, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (28/10/2024).

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 33 rumah ludes terbakar akibat ulah Rijal.

Melansir Tribun Timur, Rijal kini ditangkap Tim Resmob Polda Sulsel yang dipimpin Kompol Benny Pornika saat berada di rumahnya, Selasa (29/10/2024) dini hari.

Menurut keterangan polisi, Rijal membakar sampah kemudian meninggalkannya begitu saja.

Sebanyak 211 orang menjadi korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan, Rijal bakar sampah karena cemburu istrinya yang dikabarkan selingkuh dengan pria lain.

Ditambah lagi, Rijal tak bisa menemui anaknya yang sakit di rumah mertua.

"Untuk sementara, pengakuan yang bersangkutan dari terduga pelaku ini mengaku sendiri. Berawal dari perselingkuhan istrinya oleh seorang laki laki," terang Jamaluddin Farti ditemui di Posko Resmob Polda Sulsel.

Rijal bakar sampah buat mancing pria selingkuhan istri malah buat 33 rumah warga terbakar.
Rijal bakar sampah buat mancing pria selingkuhan istri malah buat 33 rumah warga terbakar. (Kolase Tribun Timur)

Perselingkuhan itu, lanjut Jamal, menyeruak saat Rijal pisah ranjang selama tiga pekan terakhir.

"Dia berusaha datang ke rumahnya pada malam, kejadian di rumah mertuanya dan dia akan menemui anaknya, katanya sedang sakit," ujar Jamal.

Namun, upayanya menemui sang anak di malam hari itu, tidak terwujud setelah menunggu di luar rumah.

"Setelah itu, yang bersangkutan pulang lagi ke rumahnya, kemudian jam 3 pagi datang lagi ke situ mau ketemu lagi (anaknya)," ungkap Jamal.

Namun, lagi-lagi, Rijal mengaku tidak dapat menemui anaknya yang dikabarkan sakit di dalam rumah sang mertua.

Rijal, lanjut Jamal, pun mencari ide untuk memancing pria yang diduga selingkuhan istrinya itu, agar keluar rumah.

Ia lalu membakar sampah yang ada di dekat tangga kayu rumah sang mertua.

"Dia berusaha memancing si laki laki ini kemudian membakar sampah di luar, kebetulan itu ada sampah di dekat tangga kayu," ungkap Jamal.

Baca juga: Suami Dapat Uang Ganti Rugi Rp55 Juta usai Pergoki Istri Selingkuh, Syok Malah Dituding Pemerasan

Rijal baru sadar, sampah yang dibakar memicu kebakaran hebat, kata Jamal, keesokan harinya.

"Ketika dia bakar kemudian berasap dia tinggal pergi di sekitar lokasi yang ada puluhan rumah warga itu," terang Jamal.

"Kemudian dia tidak tahu lagi setelah dia pulang. Keesokan harinya, siang, dia dapat kabar kebakaran rumah warga," sambungnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Rijal kini diserahkan ke Polsek Bontoala untuk proses hukum lebih lanjut.

Diketahui kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 Wita.

Kebakaran telah dipadamkan petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

Data dari Tim Assessment Dinas Sosial Kota Makassar yang beredar, total rumah yang terdampak sebanyak 33 unit.

Rinciannya, 24 rumah dengan jumlah penghuni 40 Kepala Keluarga (KK) dan 150 jiwa di RT 03.

Sembilan rumah di RT 04 dengan jumlah 17 kepala keluarga (KK) dengan total 61 jiwa.

Baca juga: Warisan Bawa Petaka, Adik di Malang Tega Bakar Kakak hingga Tewas, Sulutkan Api saat Korban Salat

Sebelumnya, seorang kepala dusun atau kadus disebut selingkuh dengan banyak istri orang.

Hal ini membuat warga menuntut agar sang kadus dipecat.

Pada Senin (21/10/2024), warga Desa Wates, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menggeruduk ke kantor desa.

Mereka mendesak pemerintah daerah mencopot kadus yang dituding melakukan perselingkuhan dengan beberapa istri warga tersebut.

Aksi ini merupakan lanjutan dari protes serupa yang digelar pada Senin (14/10/2024) lalu.

Dewo, salah satu warga, menyatakan bahwa tuntutan tersebut muncul karena perbuatan tidak terpuji pelaku yang sudah berlangsung lebih dari sekali.

“Permintaan dari warga, Pur selaku kasun dipecat karena melanggar asusila. Banyak korban yang berjatuhan, jangan sampai ada korban baru lagi. Selama ini tidak melapor karena menjaga martabat,” ujarnya di depan Balai Desa Wates, melansir dari Kompas.com.

Sebelum menggelar demo di depan kantor desa, massa warga berkeliling kampung menggunakan pengeras suara untuk menuntut pencopotan Kadus P karena dianggap meresahkan.

Mereka kemudian menuju kantor desa dengan membawa poster dan spanduk tuntutan.

Dari hasil kesepakatan warga mereka miminta ada hasil dari pemeriksaan oleh inspektorat Magetan.

Baca juga: Meski Sesak Napas, Dedi Tiap Hari Jalan Kaki Jual Kayu Bakar Rp 15 Ribu, Tinggal di Rumah yang Rubuh

“Harapan kita sebelum satu minggu sudah ada hasil dari pemeriksaan yang dilakuakn inspektorat,” ujar Dewo.

Camat Panekan, Yanu Hari Wibowo, yang menemui warga, mengonfirmasi permintaan pencopotan Kadus P telah diteruskan kepada Pj Bupati Magetan.

Saat ini, proses penanganan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Kadus P sedang berlangsung.

"Laporan dari warga sudah kami sampaikan ke Pj Bupati tanggal 14 lalu dan saat ini inspektorat telah turun ke desa untuk melakukan penyelidikan," katanya.

Yanu menambahkan laporan warga juga menyertakan pernyataan pengakuan dari pelaku dan korban yang mengakui perbuatan tidak terpuji tersebut.

“Di laporan warga memang menyertakan surat pernyataan dari pelaku dan korban bahwa mereka mengakui perbuatan tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Wates, Sutrisno, mengungkapkan bahwa sejak aksi demonstrasi seminggu lalu, Kadus P tidak pernah masuk kantor tanpa pemberitahuan. 

Pemerintah Desa Wates telah mengeluarkan surat peringatan pertama kepada Kasun P karena ketidakhadirannya.

“Sejak seminggu sudah tidak masuk kantor, kami pemerintah desa telah mengeluarkan surat peringatan pertama kepada Kasun P. Kami mencari Kasun P juga tidak pernah ketemu,” ucapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved