Berita Viral
Polisi Tak Konsisten Beri Keterangan Terkait Kasus Penembakan Gamma, Polda: Ralat Kan Boleh Saja
Polisi tak konsisten beri keterangan soal kasus penembakan Gamma, Polda anggap lazim.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Polisi ketahuan memberikan keterangan berbeda atas kasus Gamma atau GRO (17) siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak Aipda Robig Zaenudin (38).
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas), Kombes Pol Artanto menilai, ini merupakan hal yang wajar.
Tak konsistennya polisi dalam memberikan keterangan soal kasus Gamma inipun jadi sorotan.
Baca juga: Gamma Siswa SMK Ditembak Mati, Keluarga Malah Didatangi Polisi Agar Ikhlas, Diminta Tanda Tangan
Diketahui, Kombes Irwan sebelumnya menyebut, Aipda Robig Zaenudin diserang Gamma dan teman-temannya, lalu ditembak.
Belakangan dalam rekaman video CCTV penembakan, ternyata tidak ada penyerangan tersebut.
Menurut Artanto, meralat keterangan sah-sah saja selama dalam proses penyelidikan sebuah kasus.
"Kalau informasi awal ternyata pada penyelidikan ada temuan tertentu yang sifatnya meralat kan boleh-boleh saja," katanya di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024).
Artanto memastikan, keterangan dari Kapolrestabes tersebut bukan merupakan kekeliruan.
Dia berdalih bahwa hal itu adalah perkembangan hasil penyelidikan yang ada temuan baru, sehingga harus diperbaharui.
"Tidak (mengelabui kasus), semua itu berdasarkan fakta data di lapangan," ungkapnya.
Berkaitan potensi sanksi yang diberikan kepada Kapolrestabes Semarang karena menyampaikan fakta yang bertolak belakang, Artanto malah enggan menanggapi.
"Kapolrestabes dalam rapat dengar pendapat mengaku siap untuk dievaluasi, kemudian beliau juga memohon maaf atas meninggalnya Gamma," kata Artanto.
Dia pun membantah sikap Kapolrestabes Semarang tersebut bagian dari melindungi anggotanya.
"Saya kira tidak untuk melindungi. Kita semua terbuka terhadap anggota yang bermasalah akan diproses dan terhadap laporan masyarakat terkait laporan pidana, juga kita proses semua," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, keluarga Gamma pelajar ditembak mati polisi meyakini kasus korban direkayasa terutama soal korban adalah anggota gangster.
Tak hanya itu, keluarga korban juga meragukan pernyataan polisi yang menyebut korban ditembak mati karena melakukan penyerangan ke polisi menggunakan senjata tajam.
Keraguan ini berdasarkan rekaman video penembakan berdurasi 41 detik yang berhasil dikantongi keluarga korban.
Dalam rekaman video tersebut, keluarga sama sekali tak melihat adanya korban menyerang Aipda Robig Zaenudin anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.
"Maka dari itu, yang paling utama adalah pengembalian nama baik Gamma," kata seorang keluarga korban GRO yang enggan disebutkan identitasnya dengan alasan demi keselamatannya di Kota Semarang, Minggu (1/12/2024).
"Kedua, proses pidana pelaku penembakan dengan hukuman pidana sesuai perbuatannya," imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Ayah Gamma, Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi: Cari Sendirian Sambil Was Was Takut
Keluarga korban mengaku, selama proses hukum ini, polisi hanya menunjukan barang bukti berupa senjata tajam untuk tawuran.
Alat-alat tersebut, kata dia, bisa diambil dari mana saja.
Tudingan soal korban membeli senjata tajam, keluarga meminta polisi membuktikannya.
"Terus pelaku-pelaku tawuran (ada empat orang) kan bisa diambilkan dari beberapa anak-anak yang wajib lapor," terangnya.
Dengan keyakinan ini, keluarga korban telah mengumpulkan sejumlah alat bukti versi mereka untuk membantah tudingan dari Kapolrestabes Semarang.
Tudingan tersebut yakni korban adalah anggota gangster yang layak ditembak polisi karena menyerang terlebih dahulu.
"Beberapa bukti dari keluarga tetap kami serahkan ke Polda Jateng," imbuh perwakilan keluarga GRO tersebut.

Hingga kini polisi juga tak kunjung menetapkan Aipda Robig Zaenudin sebagai tersangka atas kasus penembakan Gamma.
Keluarga korban GRO berinisial S merasa kecewa dan menyayangkan lambatnya polisi memproses pelaku penembakan.
"Saya pribadi sangat menyayangkan dengan kelambatan dari pihak kepolisian mengenai penyidikan kasus tersebut," katanya pada Senin (2/11/2024).
Pihaknya berharap, polisi segera menangani kasus ini dengan serius.
"Jangan lupa, nama Gamma dipulihkan karena selalu disebut sebagai gangster," bebernya.
Sementara Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengaku, Aipda Robig Zaenudin pelaku penembakan pelajar GRO belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Masih terperiksa," katanya.
Dia beralasan, Aipda Robig Zaenudin tak kunjung ditetapkan tersangka karena masih mengumpulkan barang bukti lainnya.
"Di antaranya soal hasil ekshumasi," bebernya.
Baca juga: Warga Kesal Sudah Bayar PDAM Rp300 Ribu, Tapi Air Tak Mengalir selama 4 Bulan: Giliran Telat Didenda
Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda Robig Zaenudin menembak sampai tewas pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO.
Dua korban lainnya yakni AD (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada.
Beruntung, mereka berdua selamat.
Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024), pukul 00.19 WIB.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Gamma
SMKN 4 Semarang
Aipda Robig Zaenudin
Kombes Pol Artanto
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Yata Jalan 800 Km Demi Jual Bendera 17 Agustusan di Sumenep, Sengaja Cuti Kerja dan Ajak Istri |
![]() |
---|
Pengunjung Bingung Ditegur Pedagang di Tempat Wisata usai Beli Pecel di Penjual Keliling |
![]() |
---|
Dokter Bongkar Penyebab Sebenarnya Wanita Tewas Imbas Sound Horeg, Bupati Langsung Bersikap |
![]() |
---|
Jerit Mbah Sarinem usai Didatangi Petugas Bansos Gadungan, Baru Sadar Perhiasan Rp 35 Juta Raib |
![]() |
---|
Cuma Gegara Selembar Kertas Pembungkus Gorengan Sebuah Rumah Sakit Didenda Rp 610 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.