Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Melanjutkan Tren, Jumlah Penduduk Miskin di Surabaya Turun 20 Ribu Selama Tahun 2024

Melanjutkan tren penurunan, jumlah penduduk miskin di Surabaya turun 20 ribu selama tahun 2024. Angka penurunan tersebut menjadi yang terbanyak.

Istimewa/Pemkot Surabaya
PANEN RAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memanen buah di Surabaya. Sektor pertanian menjadi salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam program padat karya untuk pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan, Rabu (5/2/2025).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Angka penduduk miskin di Surabaya, Jawa Timur, mengalami penurunan selama tahun 2024.

Fenomena ini melanjutkan tren penurunan serupa yang berlangsung sejak tahun 2021 atau setelah pandemi Covid-19.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Surabaya pada 2024 menyisakan sekitar 116,62 ribu jiwa.

Angka ini menurun sekitar 20 ribu jiwa dibanding tahun 2023 yang mencapai 136,37 ribu jiwa.

Dibandingkan data empat tahun terakhir, angka penurunan tersebut juga menjadi yang terbanyak.

Rinciannya, pada 2021 angka kemiskinan di Surabaya sempat menyentuh 152,49 ribu jiwa yang kemudian menurun menjadi 138,21 ribu jiwa pada 2022 (turun 14,28 ribu jiwa) dan kembali menurun menjadi 136,37 ribu jiwa pada 2023 (turun 1,84 ribu jiwa).

Apabila dipersentasikan, jumlah penduduk miskin di Surabaya pada 2024 menyisakan 3,96 persen atau lebih rendah dibandingkan 2023 (4,65 persen), 2022 (4,72 persen), 2021 (5,23 persen), dan 2020 (5,02 persen).

Angka ini juga jauh lebih rendah dibandingkan data kemiskinan Jawa Timur (9,79 persen) dan nasional (9,03 persen).

Pada 2024, kemiskinan ekstrem di Surabaya juga telah mencapai 0 kasus.

Jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari di Surabaya (garis kemiskinan) juga meningkat dari Rp 718.370/bulan pada 2023 menjadi Rp 742.678/bulan pada 2024.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjad menjelaskan sejumlah strategi Pemkot Surabaya untuk menurunkan kemiskinan di Surabaya.

"Berdasarkan instruksi Bapak Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ada sejumlah program yang diprioritaskan kepada penduduk miskin," kata Irvan saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (5/2/2025).

Di antaranya, pelaksanaan program padat karya dengan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kelas UMKM.

"Peningkatan ekonomi ini dilakukan dengan berbasis komunitas," kata Irvan.

Baca juga: Tiap Hari Kerja Naik KRL, Aktor Sering Dicap Miskin, Akui Nyaman Hemat Pengeluaran Cuma Rp100 Ribu

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved