Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kelakuan Janggal Bripka AK Intel Polda yang Bunuh Bayi Sendiri, Istri: Semacam Hilangkan Jejak

Terlihat adanya kelakuan janggal Bripka AK seorang polisi intel Polda Jateng yang belakangan ditahan karena membunuh bayinya sendiri.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf - Tribunnews.com
KELAKUAN POLISI JANGGAL - (kanan) Dirkrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio saat ditemui di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. (kiri) ilustrasi foto siluet polisi. Ada kelakuan janggal yang dialami oleh seorang polisi intel Polda Jawa Tengah. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus dugaan pembunuhan bayi berusia dua bulan di Semarang oleh ayah kandungnya sendiri, Brigadir AK, menguak adanya kejanggalan.

Sikap janggal Brigadir AK dirasakan oleh istri atau ibu korban.

Brigadir AK menunjukkan sikap yang tak disangka-sangka oleh istri sekaligus orang sekitarnya.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Brigadir AK?

DJ, istri sekaligus ibu korban bayi mengungkapkan kecurigaannya.

Kronologi

Kuasa hukum DJ lainnya, Alif Abdurrahman, memaparkan kronologi peristiwa berdasarkan keterangan DJ.

Pada Minggu (2/3/2025), DJ membawa bayinya, NA, bersama Brigadir AK untuk berbelanja di daerah Peterongan.

Sebelum berbelanja, keduanya sempat berfoto bersama sang bayi dengan Brigadir AK sebagai pemotretnya.

Saat DJ turun berbelanja, ia meninggalkan NA bersama Brigadir AK di dalam mobil selama 10 menit.

Namun, ketika kembali, ia menemukan kondisi anaknya dalam keadaan lemas.

Baca juga: Ingat Bayi Tertukar di Bogor? Kini Punya Adik, Orangtua Hati-hati saat Persallinan: Takut Kejadian

"Jadi sebelum turun mobil, mereka sempat foto. Fotonya itu diambil pada pukul 14.39 WIB. Lalu si ibu (DJ) turun untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Nah, 10 menit kemudian ibunya (DJ) itu balik lagi ke mobil," kata Alif.

Melihat bibir bayi membiru, DJ mulai cemas.

Namun, Brigadir AK hanya mengatakan bahwa NA tersedak tanpa menunjukkan kepanikan atau usaha menghubungi DJ saat kejadian.

"Pun kesedak, logika sederhananya pasti si Bapak telepon, 'Hei, cepat mama atau ibu tolong ini anakmu nangis atau anakmu kesedak seperti apa'. Dan ini enggak ada itu. Ketika di mobil baru dikasih tahu tadi katanya anaknya kesedak," tambahnya.

NA kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Roemani dan menjalani perawatan di ICU.

Namun, pada 3 Maret 2025 pukul 15.00 WIB, bayi malang tersebut meninggal dunia akibat gagal napas.

Dirkrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio saat ditemui di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dirkrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio saat ditemui di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

Kejanggalan Sikap

Jenazah korban NA dimakamkan di daerah asal Brigadir AK di Purbalingga, Jawa Tengah, pada malam hari setelah meninggal dunia.

Namun, DJ dan keluarganya yang berada di luar kota tidak mendapat kabar langsung mengenai pemakaman tersebut.

Sikap Brigadir AK yang langsung menghilang usai pemakaman membuat DJ semakin curiga.

Seharusnya, sebagai seorang ayah, ia tetap berada di sisi DJ untuk berduka.

"Ditambah si ayahnya ini tiba-tiba kabur semacam menghilangkan jejak. Gimana enggak curiga? Menunjukkan gelagat-gelagat yang mencurigakan dan mungkin tidak nyaman dengan hasil perbuatannya itu," tutur Amal.

Baca juga: Minta THR Rp1 Juta ke Pengusaha, Surat Edaran Pengurus RW Bikin Warga Resah, Polisi Turun Tangan

Kuasa hukum ibu korban, DJ, yakni Amal Lutfiansyah, mengungkapkan bahwa saat pertama kali berkenalan dengan DJ pada 2023, Brigadir AK tidak mengaku sebagai anggota kepolisian.

Ia justru menyebut dirinya sebagai pegawai Telkomsel.

"Kalau tidak salah 2023. Awalnya bukan ngaku seorang polisi. Awalnya ngaku adalah kerjanya di Telkomsel. Cuma lama-kelamaan ya tahulah namanya sudah saling dekat ya kan," ujar Amal di kantornya, Selasa (11/3/2025).

Namun, belakangan DJ mengetahui bahwa Brigadir AK sebenarnya adalah anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Tengah.

Keduanya tinggal di Semarang, meski Amal enggan mengungkapkan status hubungan keduanya.

Amal hanya menyebutkan, DJ saat itu masih berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Semarang dan kini telah lulus.

Baca juga: Geger Rumah Warga di Gresik Dibobol Maling, Laptop hingga Perhiasan Raib, Modus Dibeber Polisi

Lapor Polisi

Keluarga DJ akhirnya melaporkan Brigadir AK ke Propam Polda Jawa Tengah setelah ia sulit dihubungi.

Laporan ini teregister dengan nomor: LP/B/38/3/2025/SPKT Polda Jawa Tengah pada 5 Maret 2025.

"Makanya ketika terduga pelaku ini mulai susah dihubungi, tidak diketahui keberadaannya, itu semakin menguatkan kecurigaan dari ibu korban. Akhirnya melakukan laporan tersebut," kata Alif.

Pihak kepolisian kini telah meningkatkan status kasus ini ke tahap penyidikan.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, mengonfirmasi perkembangan ini.

"Kasus sudah naik ke penyidikan," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/3/2025).

Alif menegaskan bahwa Brigadir AK tidak bisa mengelak dari tanggung jawabnya sebagai ayah biologis NA.

DJ telah melakukan tes DNA yang membuktikan hubungan biologis antara Brigadir AK dan bayi tersebut.

"Statusnya (hubungan DJ dan AK) kami belum bisa jawab untuk itu. Saya kurang tahu, tapi yang jelas kita ada bukti otentik, tes DNA. Jadi tidak bisa si suaminya itu berkilah, 99,9 persen itu anak kandungnya. Jadi kami ada tes DNA-nya," ungkap Alif.

Alif juga mengecam tindakan Brigadir AK yang seharusnya memberikan perlindungan kepada anaknya, baik secara pribadi maupun sebagai anggota kepolisian.

"Ironinya dan tragisnya, itu dilakukan oleh seseorang yang secara pribadi seharusnya memberikan perlindungan kepada si anak ini dan secara institusi seharusnya memberikan keamanan dan rasa aman kepada anak ini, yang diduga dilakukan oleh oknum dari Polda Jawa Tengah dengan inisial Brigadir AK," bebernya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved