Fakta Sebagian Remaja Putri Tulungagung Potensi Lahirkan Anak Stunting, Gegara Jajanan Tak Bergizi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung memetakan 23,7 persen remaja putri mengalami kondisi anemia, atau kekurangan sel darah merah
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung memetakan 23,7 persen remaja putri mengalami kondisi anemia, atau kekurangan sel darah merah.
Kondisi ini disebabkan kebiasaan mereka mengonsumsi jajanan kurang bergizi yang banyak dijual belakangan.
Mereka berpotensi melahirkan anak-anak stunting jika kelak jadi ibu, sementara kondisi anemia ini tidak diatasi dari sekarang.
Data Dinkes Tulungagung, jumlah remaja putri yang masuk pantauan pemberantasan stunting ini sekitar 14.000 orang.
Dengan demikian angka yang mengalami anemia sekitar 3.318 orang.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Parkir Berlangganan di Tulungagung - Bos WO Gasak Duit Calon Pengantin di Surabaya
Plt Kepala Dinkes Tulungagung, Anna Sapti Sarifah, mengatakan kondisi anemia ini punya dampak besar pada remaja putri.
Ia memaparkan, sel darah merah ini yang membawa oksigen dan asupan gizi di dalam tubuh.
Jika sel darah merah ini rendah, maka asupan gizi dan oksigen untuk organ-organ tubuh juga akan kurang.
“Jika kondisi ini berkepanjangan sampai mereka hamil, maka secara langsung akan mempengaruhi bayi yang dikandungnya,” jelas Anna, Rabu (11/6/2025).
Karena sel darah merah rendah, maka asupan nutrisi ke janin juga tidak bisa maksimal.
Dampaknya pertumbuhan janin dalam kandungan juga kurang maksimal, risiko underweight (kurang berat badan) dan prematur.
Dengan perkembangan yang tidak semestinya, bayi yang dilahirkan berisiko mengalami stunting.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Tulungagung, Komisi D DPRD Jawa Timur Bahas Pembangunan Infrastruktur
“Pada saat proses persalinan, para ibu juga risiko terjadi pendarahan. Karena itu kondisi ini harus diatasi sejak dari remaja,” papar Anna.
Kondisi anemia ini tidak lepas dari maraknya jajanan kurang sehat yang biasa dikonsumsi para remaja putri, seperti seblak, cilok dan cireng.
Anemia
anak stunting
remaja putri
jajanan kurang bergizi
Dinkes Tulungagung
Tulungagung
TribunJatim.com
| Ashanty Ungkap Alasan Pipinya Cekung hingga Dinilai Tua, Istri Anang Hermansyah: Nggak Bisa Milih |
|
|---|
| Meriah Tjangkroekan Djoeang 2025, Warga Bisa Bersantai dan Kulineran di Tugu Pahlawan Surabaya |
|
|---|
| Puluhan Warga Tirak Ngawi Geruduk Kantor Desa, Desak Tes Penjaringan Perangkat Desa Digelar Manual |
|
|---|
| Mbah Sutaja Lega Pejabat yang Rebut Tanahnya Jadi Tersangka, Dulu Cuma Dibayar Rp 130 Juta |
|
|---|
| Hafid Apes setelah Antar Teman Bunuh Pria Selingkuhan Istrinya, Ikut Hentikan Korban di Jalan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.