Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

5 Fakta Sejarah Kota Batu, Terkenal Kota Apel Jawa Timur, Dulu Dijuluki Swis Kecil di Pulau Jawa

Berikut beberapa fakta sejarah Kota Batu. Destinasi wisata favorit di Jawa Timur, dijuluki Swis Kecil di Pulau Jawa.

Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
KOTA BATU - Foto arsip Alun-alun Kota Batu, salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Timur yang dijuluki sebagai swiss kecil di Pulau Jawa. Kini terkenal sebagai Kota Apel. 

Temperatur rata-rata kota Batu 2l,5°C, dengan temperatur tertinggi 27,2°C dan terendah 14,9°C.

Curah hujan tertinggi di Kecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134 hari. Kecamatan ini lah yang diterjang banjir bandang pada Kamis (4/11/2021) sore.

2. Sebagai tempat peristirahatan keluarga raja

Foto kolam renang Selecta di Malang yang diambil tahun 1934
Foto kolam renang Selecta di Malang yang diambil tahun 1934 (Leiden University Libraries)

Dikutip dari batukota.go.id, sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan.

Batu dipilih karena masuk kawasan pegunungan dengan udara yang sejuk dan memiliki keindahan pemandangan alam khas daerah pegunungan.

Kala itu saat Raja Sindok memimpin , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Sang Raja untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang di dekatnya terdapat mata air.

Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.

Atas persetujuan Sang Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan.

Baca juga: Pantas Dijuluki Kota Pahlawan? Ini Fakta-fakta Sejarah Surabaya, Kota Terbesar Ke-2 di Indonesia

Di lokasi tersebut juga dibangun sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.

Seperti permintaan Sang Raja, tempat peristirahatan itu dilengkapi dengan sumber mata air yang sejuk.

Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari Kerajaan Sendok.

Karena sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural yang maha dasyat, maka sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas.

Sumber air panas itu pun sampai saat ini menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.

3. Asal-usul nama Batu

Foto kendaaraan untuk pos di Batu yang diambil tahun 1930
Foto kendaaraan untuk pos di Batu yang diambil tahun 1930 (Leiden University Libraries)
 Sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama “Batu” mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.

Namun dari cerita tutur masayarakat sekitar, sebuta Batu berasal dari seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro. Ia bernama Abu Ghonaim atau dikenal dengan nama Kyai Gubuk Angin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved