Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tragedi Jalan Sehat, Siswi SD Tertimpa Dahan Pohon saat Menunggu Undian

Siswi sekolah dasar (SD) meninggal setelah tertimpa dahan pohon trembesi ketika menunggu pengundian hadiah acara jalan sehat.

Editor: Torik Aqua
TribunMadura.com/Ahmad Faisol/Istimewa
JALAN SEHAT - Siswi SD bernama Yasinta Dwi Amira meninggal dunia setelah tertimpa dahan pohon trembesi kala menunggu pengundian acara jalan sehat Gerakan Koperasi Bersama Masyarakat di Kota Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (3/8/2025). (TribunMadura.com/Ahmad Faisol/Istimewa) 

TRIBUNJATIM.COM - Insiden tragis terjadi saat acara jalan sehat Gerakan Koperasi Bersama Masyarakat yang digelar di depan Pendopo Agung, Jalan Letnan Abdullah, Kota Bangkalan, pada Minggu (2 Agustus 2025).

Siswi sekolah dasar (SD) meninggal setelah tertimpa dahan pohon trembesi ketika menunggu pengundian hadiah.

Peristiwa itu terjadi tak lama usai Bupati Bangkalan, Lukman Hakim memberikan sambutan dan melewati area tersebut.

Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Ikut Acara di Rumah Dinas Bupati, Siswi Meninggal Dunia Imbas Pemkab Tak Siapkan Ambulans

Dalam video viral, korban sempat dibawa ke rumah sakit menggunakan pikap.

Selengkapnya, simak fakta-fakta siswi SD Bangkalan tewas tertimpa dahan pohon saat jalan sehat di bawah ini.

Guru SD juga jadi korban

Siswi SD bernama Yasinta Dwi Amira (11) meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruang IGD Syamrabu Bangkalan.

Tak hanya Yasinta, guru dari siswi SDN Demangan 1 itu juga menjadi korban.

Dia tertimpa dahan namun selamat.

Sang guru hanya mendapatkan memar di pahanya.

Menurut kesaksian AH, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, ranting-ranting pohon berjatuhan terlebih dahulu sebelum dahan besar menghantam tengkuk Yasinta.

Pohon tersebut juga menjadi tempat berteduh para peserta sembari menunggu proses pengundian.

“Saya kebetulan berada sekitar 3 meter dari posisi korban siswi itu, dahannya besar tapi agak bengkok.

Di lokasi kejadian memang banyak peserta, ada siswi, guru, hingga para orang tua,” ungkap AH kepada Tribun Madura (Tribun Jatim Network).

Berdasarkan keterangan Ketua Panitia Jalan Sehat, Mohammad Taufik, guru dan siswi tersebut duduk di balik pintu masuk pendopo.

“Tragedi itu terjadi pada saat kami melakukan pengundian.

Korban bersama gurunya sedang mendengarkan pengundian di balik pintu masuk pendopo, di depan pos satpam.

Di situlah kemudian kemudian ada dahan pohon jatuh,” ungkap Mohammad Taufik.

Lebih lanjut, AH menjelaskan bahwa sebelum dahan jatuh, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, sempat memberikan sambutan bahkan melintasi lokasi kejadian.

“Bahkan langkah Pak Bupati sempat tertahan di lokasi itu karena banyak peserta meminta foto bersama,” jelasnya.

Viral dibawa ke RS pakai pikap

Dari video viral yang beredar, korban dibawa ke rumah sakit menggunakan pikap.

AH juga tak melihat keberadaan ambulans ketika ditanya soal kendaraan yang mengangkut korban ke RS.

“Iya betul, memang tidak ada ambulan, korban dinaikkan pikap seperti dalam video yang beredar.

Mobil pikap itu dihentikan di jalan oleh personel dinas perhubungan.

Korban saat itu sepertinya mengalami patah pada lengan tangan kiri, tapi tidak ada bekas luka pada bagian kepala,” pungkas AH.

Pertanyaan seputar ambulans juga dilontarkan Tribun Madura kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Moh Yakub, yang sempat bertakziah ke rumah korban tewas.

Yakub mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara persis kegiatannya.

Pihaknya hanya sebatas menghadiri untuk meramaikan kegiatan jalan sehat tersebut.  

“Kami berpartisipasi dalam rangka Hari Jadi Koperasi, untuk kelengkapan lainnya itu bukan menjadi tanggung jawab kami,” kata Yakub.

Firasat ‘jalan sehat terakhir’

Kabar duka ini sangat terasa di kediaman Yasinta di Kampung Lorong Dalam, Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan.

Almarhumah hadir sebagai peserta jalan sehat dalam rangkaian Peringatan Ke-78 Hari Koperasi itu bersama ibunya, Siti Fatimah dan Rhanie Auliani, warga Jalan Kapten Syafiri, Kelurahan Pejagan.

Fatimah dan Rhanie sama-sama mengajar di sekolah korban, SDN Demangan I.

Korban Yasinta merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Sebelum memastikan hadir pada kegiatan jalan sehat, almarhumah sempat diajak ke Kabupaten Pamekasan oleh bapaknya, Happy Capricorn.

Hal itu disampaikan Hasan yang menjadi rekan Happy sebagai guru di MAN Bangkalan.

“Bapaknya bepergian ke Pamekasan untuk menghadiri arisan keluarga.

Bapaknya sempat mengajak namun korban tidak mau dan bilang, ‘enggak, saya mau ikut jalan santai, ini jalan santai saya yang terakhir’.

Mungkin sudah ada firasat,” ungkap Hasan ketika ditemui di rumah duka.

Sosok ceria dan pandai

Lebih lanjut, Hasan mengenal dengan baik sosok almarhumah Yasinta karena dalam beberapa kesempatan kerap dibawa ke MAN oleh bapaknya.

Karena itu, Hasan mengaku sangat terpukul atas tragedi yang merenggut nyawa Yasinta setelah tertimpa dahan pohon trembesi di pendopo agung.

“Almarhumah memang sosok yang baik, pendiam, tapi pintar dan cerdas.

Ibunya alumnus MAN dan mengajar di sekolah anaknya.

Sementara bapaknya mengajar bersama saya di MAN.

Saya juga merasa sangat kehilangan, air mata tidak terbendung.

Apalagi kejadian seperti ini tidak terduga,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved