Laporan Kontributor Surya, Izi Hartono
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Seorang siswa kelas 2 SMP di Situbondo, harus menahan sakit di bagian perutnya cukup lama.
Bahkan, sakit perut sudah dikeluhkan bocah bernama Zainurripin, warga Palangan, Kecamatan Jangkar itu sejak kelas satu SMP.
Penyakit yang diderita bocah berusia 14 tahun tersebut, baru diketahui setelah menjalani pemeriksaan di RSUD Abdoer Rachem Situbondo.
Yang mencengangkan lagi, dari hasil rontgen pihak rumah sakit ditemukan sebuah benda yang diduga mirip bolpoin yang bersarang didalam perutnya.
Diduga, benda aneh tersebut sudah ada di perut Zainurripin selama hampir dua tahun.
"Awalnya dokter tidak percaya, dikira saya yang memasukkan benda itu," ujar Zainurripin saat di ruang instalasi Gawat Darurat RSUD Abdoer Rachem Situbondo, Rabu (01/03/2017).
Siswa kelas dua SMP ini menceritakan, rasa sakit dibagian perutnya sudah lama terjadi, yakni sejak dirinya duduk di kelas satu.
"Awalnya sakit seperti ditusuk tusuk," katanya, sembari terbaring.
Dikatakan, sejak satu bulan lalu, kondisi penyakitnya semakin parah. Bahkan, saat bagian perutnya dipijat, rasa sakit menujuk hingga menembus ke bagian duburnya.
"Ya tersiksa kalau kambuh, biasa setiap detik selalu kambuh dan sakit sekali," jelasnya.
Untuk mengobati penyakit yang deritanya, orang tuanya sudah tiga kali membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penangan medis.
Pada saat dirinya pertama kali menjalani perawatan di rumah sakit, tidak ditemukan benda apapun didalam perutnya.
Namun, ketika yang kedua kali menjalani perawatan, tim dokter yang menanganinya menemukan benda yang mirip bolpoin.
"Maka saya juga kaget, kok bisa diperut saya ada benda itu," katanya.
Salah satu keluarga Zainurripin, Kim Zainurrido mengatakan sejauh ini dirinya tidak mengetahui penyebab penyakit yang diderita adiknya itu, akan tetapi selama hampir dua tahun ini adiknya sering mengeluh sakit dibagian kiri perutnya.
Akibat penyakit yang deritanya adiknya tidak kunjung sempuh, dia bersama orang tuanya berinisiatif untuk membawanya ke poli di RSUD Abdoe Rachem Situbondo.
"Setelah empat kali diperika di polisi, dokter merujuk untuk dilakukan descopy atau rontgen. Baru hasilnya diketahui kalau diperutnya ada benda yang menyerupai benda bolpoin hampir 30 centimeter dari anus," kata Kim Zainurrido di RSUD Abdoer Rachem Situbondo.
Akibat keterbatasan biaya dan ruwetnya proses BPJS dan SPM dari Pemkab Situbondo, adiknya sempat dibawa pulang pada saat menjalani perawatan di RSUD Abdoer Rachem.
"Tapi hari ini saya berterima kasih kepada Kapolres dan Bupati Situbondo karena menanggung biaya pengobatan adik Zainurripin ini," tukasnya.
Sayangnya belum ada yang ada dikonfirmasi dari pihak RSUD Abdoer Rachem Situbondo, karena direktur dan humanya sedang tidak ada di kantornya.
"Pak Direktur dan humasnya sedang tidak ada di Kantor, Pak," ucap Ita Rizqiana, seorang petugas pelayanan pusat informasi dan pengaduan RSUD Abdoer Rachem Situbondo.