Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bandara Juanda bukanlah pusat penerbangan pertama yang didirikan di Surabaya.
Pada awalnya, Biro Penerbangan TNI Angkatan laut dibentuk tahun 1956 belum memiliki pangkalan Udara.
4 April 1960 Pangakalam Udara Morokrembangan (PUALAM) diresmikan oleh Ir. H. Djuanda bersama Komandan Pangkalan Laut Hamami.
Penerbangan TNI Angkatan laut semakin berkembang, hingga awak kapal semakin bertambah.
Pangkalan Udara Morokrembangan (PUALAM) tidak dapat menampung.
"Maka di buka pangkalan udara yamg baru di waru oleh PM Ir. Hj. Djuanda," kata seorang penjaga museum Puspenerbal Komandan Mayor Laut (E) Yosep Nicolaus Smith saat ditemui di museum Puspanerbal Jalan Sedati Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/3/2017).
Hingga akhirnya, 12 Agustus 1964 Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda ( Lanudal Juanda) resmi dibuka.
Karena semakin banyak pesawat, maka PUALAM ditutup.
"Pangkalan yang di krembangan kalau mau lihat masih ada landasanya tapi sudah di tutupi kontainer-kontainer," kata Komandan Mayor Laut (E) Yosep Nicolaus Smith.
Pangakalan udara yang didirikan di Waru dinamakan Pelabuhan Udara Waru
Kemudian diubah lagi menjadi Pangakalan Udara Angkatan Laut Juanda.
"Awalnya hanya khusus pesawat militer TNI AL, mendekati tahun 1970 dikembangkanlah bandara itu, bekerjasama dengan berbagai dinas perhubungan, angkasa pura, dan lainnya," paparnya
Semenjak bekerjasama dengan berbagai instansi, penerbangan yang awalnya hanya keperluan militer berubah menjadi penerbangan komersil.
Maka, lahirlah pusat penerbangan Bandar Internasional Juanda hingga saat ini.
"Perlu di ingat, bandara Juanda adalah milik Angkatan Laut. Meskipun tidak dikelola secara langsung, tetap dibawah pengawasan Angkatan Laut" paparnya
Semenjak itulah, Bandars Juanda resmi ada terinspirasi oleh PM. Ir. Hj Juanda yang membuka secara resmi pangkalan udara pertama kali di waru.