Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Adanya kasus pembunuhan seorang sopir taksi online Grab, membuat seorang pengemudi dari perusahaan yang sama merasa cemas.
"Saya lihat dan baca beritanya, agak ngeri sih. Tapi karena adanya kejadian itu, kami jadi lebih waspada kalau bawa penumpang," ujar Ferdian, pria asal Simokerto tersebut saat ditanyai di Jalan Pucang Adi 107-109, Surabaya.
Dia merasa was-was saat membawa penumpang pria yang bercirikan mempunyai tubuh besar dan kulit legam.
Pasalnya ciri-ciri tersebut menurutnya identik dengan pelaku kriminal.
"Ya ngeri aja mas, takut juga, tapi kalau ditolak ya sayang, mau tidak mau ya harus saya antarkan ke tujuannya dia," tambah Ferdian, Jumat (24/3/2017) sore itu pukul 15.40.
Berbeda dari Ferdian, Frans, sopir Grab lainnya mengatakan telah mewaspadai apabila terjadi kejahatan seperti yang dialami Denny Ariessandi di Kenjeran Park, Kamis (23/3/2017) pagi kemarin.
"Kalau di mobil saya sudah sedia gagang besi untuk perlindungan sama alat pengejut listrik, buat jaga-jaga kalau ada penumpang atau orang dari luar yang mau macam-macam," ujar pria yang memiliki dua anak ini.
Namun hal tersebut tidak menghalangi niat keduanya untuk menjadi sopir taksi online meskipun telah mengetahui berita na'as tersebut.
Kedua sopir tersebut sama-sama menyayangkan kejadian tersebut dan menyampaikan rasa ibanya kepada korban dan keluarga.
"Sebenarnya salah kita apa sih, mau cari nafkah buat keluarga saja, kok sepertinya ada saja cobaannya," kata Frans sembari mengusap kacamatanya yang terkena debu.
Perlu diketahui, Denny Ariessandi adalah sopir taksi online Grab yang mayatnya ditemukan di Kenjeran Park, Surabaya, Kamis (23/3/2017) pagi.
Denny Ariessandi ditemukan warga tewas dengan 32 tusukan di leher, dada, dan perut korban.