Sopir Taksi Online Dibunuh

Dari Grab sampai Uber Antar Kepergian Denny Ariessandi, Korban Pembunuhan Sopir Taksi Online

Penulis: Ani Susanti
Editor: Alga W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban Denny Arissandi bersama istri dan anaknya.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Denny Ariessandi, pria yang ditemukan meninggal di Kenjeran Park, Kamis (23/3/2017) pagi ternyata dikenal sebagai sosok yang periang.

Istri Denny, Sandra Fransiska Daandel, saat ditemui di rumah duka, Perum Jaya Maspion Permata Blok Berryl No 42 Gedangan, Sidoarjo, bercerita tentang sifat almarhum suaminya tersebut.

"Dia itu sosok yang periang, kalau kita sedang rapat di Gereja, dia yang selalu bikin suasana agak mencair. Bikin lelucon dikit gitu," ujar Sandra lalu termenung mengingat Denny, Jumat (24/3/2017).

Sandra mengatakan bahwa ia agak terkejut saat melihat banyaknya tamu yang datang melayat kepergian suaminya itu.

"Banyak banget yang datang, saya nggak nyangka, dari komunitas Grab, Uber, terus teman-temannya dari Jember juga," tuturnya.

Perihal sosok Denny juga diceritakan oleh tetangganya, Mariana.

"Orangnya tuh nggak aneh-aneh, ngerokok aja enggak. Kok tega yang bunuh. Waktu dia mau berangkat kerja, masih sempat nyapa," kata Mariana.

Denny Ariesandy adalah korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di Kenjeran Park, Surabaya, Kamis (24/3/2017) pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB.

Korban diketahui bekerja sebagai sopir taksi online Grab.

Firasat

Perlu diketahui, istrinya, Sandra Fransiska Daandel mengaku sebelumnya memang sempat bingung mencari keberadaan Denny yang tidak ada kabarnya.

Sandra kemudian mengungkapkan keresahannya ke dalam status Facebook-nya.

"Iya, saya tuh bingung dia nggak ada kabarnya. Biasanya selalu ngabarin tapi ini enggak. Tapi saya tetap mikir positif, mungkin lagi di kantor," ungkapnya pada TribunJatim.com, Jumat (24/3/2017).

Sandra sehari sebelumnya sudah mengontak Denny karena tidak kunjung pulang.

Keesokan harinya, Kamis (23/3/2017) pagi-pagi pukul 05.30 WIB, Sandra mencoba hubungi lagi suaminya lewat telepon tapi tidak bisa.

Hampir meneteskan air mata, Sandra bercerita bahwa sebelum kejadian, ia tidak ada firasat apa-apa.

Namun anak mereka yang berusia lima tahun sempat meminta tidur bersama sang ayah.

"Anak saya sempat pengen tidur sama ayahnya, terus anak saya selama dua hari bilang "papa jangan nge-Grab dulu pa," aku Sandra.

Sandra mengatakan anaknya sudah mengerti keadaan saat ini.

"Saya bilang papanya sudah di surga. Bolak balik dia liatin papanya di peti ya diam saja," tambahnya.

Untuk rencana ke depan setelah kejadian ini, Sandra belum tahu apa yang akan dilakukannya.

"Belum tahu ke depannya gimana, biarkan mengalir saja. Di sini tinggal sama keluarga Mas Denny juga kok," kata Sandra di rumah duka, Perum Jaya Maspion Permata Blok Berryl No 42, Gedangan, Sidoarjo.

Berita Terkini