Dosen Cabul KSD Ternyata Seorang Ilmuwan, Inilah Temuan Hebatnya untuk Kedokteran Gigi

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil penelitian stem cell yang dilakukan KSD, saat masih menjadi dosen dan Wakil Dekan 3 FKG Unair.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KSD, tersangka pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang juga Wakil Dekan 3 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair) telah diberhentikan dari jabatannya.

Pria yang juga dosen pengampu mata kuliah Konservasi tersebut ternyata merupakan peneliti stem cell.

Meskipun prestasi kerjanya kini dihapus dari website Unair. Tetapi sepak terjang akademisnya masih terpajang dalam buku berjudul 100 Pakar: Menaburkan Ilmu Pengetahuan Untuk Memandirikan Bangsa, yang diterbitkan Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair.

Baca: Jadi Tersangka Pelecehan Seksual ABG, Rektor Unair Langsung Copot Jabatan KSD di FKG

Pada buku tersebut, KSD sudah enam kali mengikuti konfrensi internasional, 31 kali publikasi penelitian dan jurnal. Stem Cell-Based Tissue Engineering adalah salah satu penelitiannya.

Stem Cell adalah terapi degeneratif yang bukan hanya mampu memperbaiki sesuatu yang rusak.

KSD sebagaimana buku tersebut menyebut, bahwa gigi yang berlubang biasanya ditambal dengan komposit.

Baca: Terjerat Kasus Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur, Inilah Profil Wakil Dekan FKG Unair

Kalau stem cell yang berlubang, kerusakan pada gigi akan diregenerasi.

“Ke depan bisa saja kita melakukan terapi pada gigi yang hilang. Jadi menumbuhkan gigi bukan suatu yang mustahil,” tutur KSD pada buku tersebut, seperti dikutip Surya, Rabu (5/4/2017).

Baca: Pelecehan Seksual oleh Wakil Dekan Unair Jadi Gunjingan Heboh Teman Korban dan Sekolah

Pada jenjang sarjana, ia menamatkan studi di FKG Unair. Kemudian menuntaskan doctoralnya di Faculty of Dentistry Hiroshima University, Jepang.

Karena kepakarannya, Ketut telah mempublikasikan 31 penelitian, baik di jurnal terakreditasi nasional maupun bereputasi internasional. Penelitian ia giatkan ketika mengambil doctoral di Jepang.

Baca: Handuk ABG Laki-laki Lepas di Fitnes, Pejabat Fakultas PTN Ternama Surabaya Tersandung Kasus Hukum

Dia memprediksi metode konvensional untuk terapi konservasi gigi akan beralih menuju terapi regenerative dengan didasarkan pada tissue engineering. (Surya/Sulvi Sofiana)

Berita Terkini