Tahanan Kabur

17 Tahanan Polisi Kabur Diduga Akibat Siaran Langsung Real Madrid vs Bayern Munchen, Kok Bisa?

Penulis: Anas Miftakhudin
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin meninjau ruang tahanan Polres Malang dimana 17 tahanan melarikan diri melalui atap kamar mandi tahanan, Rabu (19/4/2017).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - CCTV di ruang tahanan Polres Malang diduga tidak berfungsi sesaat atau sesudah 17 tahanan melarikan diri dengan cara menjebol atap.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, menegaskan layar CCTV tidak boleh terkoneksi dengan pesawat televisi.

"CCTV harus ada layar tersendiri dan televisi harus sendiri. Tidak boleh jadi satu," tegasnya di ruang Bid Humas Polda Jatim, Rabu (19/4/2017).

Saat ditanya Surya, apakah saat melarikan diri, para tahanan memanfaatkan kelengahan penjaga karena ditinggal nonton siaran langsung big match Liga Champions antara Real Madrid vs Bayern Munchen Rabu dini hari. Karena 7 tahanan yang lari dari Polsek Tambaksari juga bersamaan dengan siaran langsung sepak bola? 

Ditanya demikian, Frans Barung berujar, "Itu yang masih diselidiki," imbuhnya.

Baca: Kapolda Jatim Akan Sanksi Atas Kaburnya 17 Tahanan Polres Malang

Kapolres Malang apa juga kena sanksi? "Itu masih dievaluasi dan itu kewenangan Pak Kapolda," terangnya.

Mantan Kabid Humas Polda Sulsel, menegaskan terkait siapa yang harus bertanggung jawab atas kaburnya 17 tahanan juga masih dievaluasi.

Karena bukan Unit Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) saja karena yang menjaga tahanan dari fungsi lain. Karena ada jam kerja yang yang seharusnya cek tahanan dan laporan pada pimpinan.

"Tapi ini tidak dilakukan pelaksanaannya," tegasnya

Pascakaburnya 17 tahanan, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin didampingi pejabat utama Polda Jatim menuju Polres Malang.

Baca: Inilah Foto-foto Para Tahanan Polres Malang yang Kabur

Di Polres Malang, kapolda juga memanggil kapolres se eks Karisidenan Malang, Polres Malang Kota, Polresta Batu, Polres Pasuruan dan Polresta Pasuruan.

Kapolda langsung memimpin rapat untuk evaluasi sistim pengamanan tahanan.

"Ruang tahanan harus terkoneksi dengan CCTV sehingga apa yang dilakukan tahanan akan terpantau. Yang dipasang CCTV bukan hanya loring saja. Tapi semua," tandas Frans Barung.

Kapolda lanjut Frans Barung, mengultimatum agar 17 tahanan yang kabur segera ditangkap. Untuk menangkap para tahanan yang kabur diback up oleh Polda Jatim.

"Tim yang bergerak harus mencari sampai tertangkap. Ini adalah crimimal justice. Polri sudah menangkap dan menyidik untuk menuju peradilan," terangnya. (Surya/Anas Miftakhudin)

Berita Terkini